Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Amerika Kumpulkan Sekutu, Bahas Respon Kudeta Myanmar

Presiden Amerika Joe Biden serius merespon kudeta Myanmar, mengajak negara-negara sekutu mengambil sikap bersama.

2 Februari 2021 | 12.10 WIB

Warga Myanmar di Thailand menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar Myanmar di Bangkok pasca kudeta militer Myanmar, pada 1 Februari 2021. REUTERS/Athit Perawongmetha
Perbesar
Warga Myanmar di Thailand menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar Myanmar di Bangkok pasca kudeta militer Myanmar, pada 1 Februari 2021. REUTERS/Athit Perawongmetha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden serius merespon kudeta Myanmar. Dikutip dari kantor berita Reuters, ia mengajak para sekutunya untuk bersama-sama menekan militer Myanmar agar mereka mengakhiri kudeta yang berlangsung dan melepaskan kekuasaan yang direbut.

"Komunitas internasional harus bersatu, menjadi satu suara untuk menekan militer Myanmar agar segera melepas pemerintahan yang baru saja mereka rebut, untuk melepas aktivis serta pejabat yang mereka tahan," ujar Joe Biden, Selasa, 2 Februari 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, situasi di Myanmar memanas sejak Senin kemarin. Militer Myanmar, yang dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing, merebut pemerintahan yang ada. Hal itu dimulai dengan menangkap sejumlah pejabat negara Myanmar dan berlanjut hingga pemecatan para menteri yang bertugas. Salah satu pejabat yang ditahan oleh Militer Myanmar adalah Penasihat Negara Aung San Suu Kyi.

Adapun bibit kudeta Myanmar ini sudah terasa sejak tahun lalu ketika partai militer Myanmar, USDP (Union Solidarity and Development Party), kalah dari partai sipil pimpinan Aung San Suu Kyi, NLD (National League for Democracy). USDP menganggap ada kecurangan di pemilu tersebut dan merasa panitia penyelanggara tidak mengindahkan peringatan mereka.

Baca juga: Militer Myanmar Mau Gelar Pemilu Baru Setelah Kudeta Aung San Suu Kyi



Joe Biden melanjutkan, dirinya sudah melakukan sejumlah komunikasi intensif dengan berbagai negara. Ia mencatat siapa saja negara yang mendukung warga Myanmar dan mana saja yang tidak.

"Kami akan bekerjasama dengan rekan kami di seluruh dunia untuk mendukung pemulihan demokrasi dan hukum di Myanmar, termasuk meminta pertanggungjawaban dari dalang yang menggulingkan demokrasi Myanmar," ujar Joe Biden.

Selain berkomunikasi dengan negara-negara sekutu, Joe Biden juga mengkaji pemberlakukan sanksi kembali ke Myanmar dan berkonsultasi dengan Kongres Amerika. ketua Komite Hubungan Luar Negeri di Senat Amerika, Robert Menendez, mendukung upaya Joe Biden dan merasa sanksi adalah hal yang tepat diberikan.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Senat Minoritas Mitch McConnell. Ia mengatakan, apa yang terjadi di Myanmar mengerikan dan sanksi berat adalah hal yang pantas untuk para dalangnya.

"Administrasi Joe Biden harus mengambil sikap tegas dan negara-negara demokratis di luar sana harus berani mengambil sikap yang sama untuk mengakhiri serangan otoriter ini terhadap demokrasi," ujar McConnell.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Salah satu sekutu Amerika, Inggris, juga sepakat. Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan telah memanggil duta-duta besarnya di Asia Tenggara untuk membahas langkah yang bisa diambil. Adapun Inggris menekankan bahwa mereka menginginkan langkah diplomatis. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami akan bekerjasama dengan rekan-rekan yang sepamahaman dengan kami dan mengejar segala langkah diplomatik yang bisa diambil untuk mengembalikan demokrasi di Myanmar," ujar Kementerian Luar Negeri Inggris soal kudeta Myanmar. 

Baca juga: Tanggapi Kudeta Myanmar, Joe Biden Ancam Berlakukan Sanksi Berat

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-myanmar-politics-usa/biden-threatens-u-s-sanctions-after-myanmar-coup-launches-policy-review-idUSKBN2A1322?il=0

https://www.reuters.com/article/us-myanmar-politics-britain-measures/uk-to-seek-diplomatic-levers-to-restore-democracy-in-myanmar-idUSKBN2A13CH?il=0

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus