Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Anwar Ibrahim Bicara Soal Konflik Mahathir dan Pangeran Johor

Presiden PKR Anwar Ibrahim mengaku mendukung sikap PM Mahathir soal konsitusi federal Malaysia.

8 Mei 2019 | 13.31 WIB

PM Malaysia, Mahathir Mohamad (kiri) dan Putra Mahkota Johor, Pangeran Ismail Sultan Ibrahim (kanan). Straits Times/Business Insider
Perbesar
PM Malaysia, Mahathir Mohamad (kiri) dan Putra Mahkota Johor, Pangeran Ismail Sultan Ibrahim (kanan). Straits Times/Business Insider

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Presiden Partai Keadilan Rakyat, Anwar Ibrahim, mengatakan tidak ada masalah pribadi antara Perdana Menteri Mahathir dan Pangeran Johor Ismail Sultan Ibrahim.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca:

 

Anwar mengatakan Mahathir ingin memastikan bahwa prinsip Konstitusi Federal Malaysia terjaga. Dia mengaku mendukung sepenuhnya sikap PM.

“Isu ini tidak bersifat pribadi. PM ingin memastikan semangat konstitusi terjaga dan saya pikir kami bersamanya soal ini,” kata Anwar kepada media di Kota Sandakan pada Selasa, 7 Mei 2019.

 

Baca:

 

Media Malaysia melansir PM Mahathir menyebut Pangeran Johor, yang bergelar Tunku Mahkota Johor atau Putra Mahkota Johor, sebagai anak kecil yang tidak tahu apa-apa.

Mahathir, 93 tahun, mengatakan ini saat diwawancara media. Pangeran Johor berusia 34 tahun. Mahathir juga meminta agar TMJ tidak mengomentari hal-hal yang tidak dipahaminya. 

 

Baca:

 

Mahathir mengatakan ini menanggapi komentar TMJ soal kebaikan ayahnya Sultan Johor yaitu Sultan Iskandar Sultan Ismail tidak mendapat penghargaan secukupnya. Ini seperti pembagian tanah untuk rumah sederhana dan bangunan ibadah. 

TMJ, seperti dilansir Channel News Asia, mengatakan ini pada Sabtu pekan lalu lewat cuitan di akun Twitternya.

 

Baca:

 

TMJ mengklaim keluarga kerajaan Johor menjadi korban pembunuhan karakter. Keluarga kerajaan, menurut dia, juga mendapat kritik tidak proporsional terkait proyek kereta api Rapid Transit System.

Petinggi partai PKR Johor meminta kedua pihak baik Mahathir dan keluarga kerajaan Johor untuk menghentikan perselisihan soal ini di depan publik.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus