Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

AS dan Kuba Resmi Buka Kembali Hubungan Diplomatik  

Menteri Luar Negeri John Kerry akan berkunjung ke Havana, Agustus mendatang. Kunjungan pertama pejabat AS ke Kuba sejak revolusi 1959.

20 Juli 2015 | 14.47 WIB

Presiden Amerika Serikat Barack Obama berjabat tangan dengan Presiden Kuba Raul Castro sata pertemuan bilateral disela-sela acara KTT Amerika di Panama, 11 April 2015. Pertemuan itu membuka jalan bagi normalisasi hubungan yang tampaknya tidak pernah terpi
Perbesar
Presiden Amerika Serikat Barack Obama berjabat tangan dengan Presiden Kuba Raul Castro sata pertemuan bilateral disela-sela acara KTT Amerika di Panama, 11 April 2015. Pertemuan itu membuka jalan bagi normalisasi hubungan yang tampaknya tidak pernah terpi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Havana - Amerika Serikat dan Kuba dilaporkan akan segera kembali membuka kedutaan besar di ibu kota masing-masing. Keduanya memutus hubungan diplomatik pada 1961.

Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez Parrilla, sebagaimana dilansir dari laman CNN, Senin, 20 Juli 2015, tengah melakukan perjalanan ke Kedutaan Besar Kuba di Washington. Dia sendiri yang rencananya akan menaikkan bendera kebangsaan Kuba dan akan disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi Kuba.

Sebaliknya, diplomat AS di Havana juga dilaporkan telah menyiapkan administrasi untuk peresmian kedutaan baru di kota itu. Tapi, perayaan dan pengibaran bendera di kantor perwakilan itu baru akan dilakukan saat kunjungan Menteri Luar Negeri John Kerry pada Agustus nanti, yang sekaligus akan menjadi kunjungan pertama pejabat AS ke Kuba sejak revolusi 1959.

Mulai Senin, 20 Juli 2015, para pejabat AS mengatakan, pemerintah Kuba akan menarik beberapa aturan dan penjagaan ketat keamanan yang mengelilingi misi diplomatik Amerika di Havana. Mereka, misalnya, tidak akan lagi memberlakukan prosedur mencatat nama orang Kuba yang memasuki kedutaan Amerika.

"Sebuah langkah baru akan dimulai, meski panjang dan rumit, menuju normalisasi," kata Presiden Kuba Raul Castro dalam pidato di televisi pekan lalu untuk rakyat Kuba.

"Hal ini membutuhkan kemauan untuk menemukan solusi untuk masalah-masalah yang telah terakumulasi selama lebih dari lima dekade dan menyakiti hubungan antara negara dan rakyat kita," katanya melanjutkan.

CNN | MECHOS DE LAROCHA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Natalia Santi

Natalia Santi

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus