Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan Amerika Serikat sedang menyelidiki kemungkinan risiko radang jantung pada penerima vaksin Moderna untuk Covid-19. Pejabat kesehatan AS, menyelidiki laporan bahwa vaksin buatan Moderna Inc. menyebabkan radang jantung yang langka pada orang dewasa dan orang yang lebih muda, seperti yang dilaporkan oleh Washington Post.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam laporan yang mengutip seorang sumber, terlalu dini bagi regulator menyimpulkan hal tersebut. Sebab masih dibutuhkan peneltian tambahan sebelum mengambil kesimpulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Reuters, pada Juni regulator kesehatan Amerika Serikat juga menambahkan ke literatur tentang dampak yang menyertai vaksin mRNA produksi Moderna dan Pfizer. Kedua vaksin ini diduga menyebabkan peradangan jantung pada pria muda. Namun regulator menegaskan manfaat suntikan dalam mencegah Covid-19 lebih besar dibandingkan risikonya.
Selain itu, penerima vaksin Moderna lebih tinggi 2,5 kali mengalami miokarditis atau radang jantung, dibandingkan vaksin Pfizer.
Penyelidikan yang difokuskan pada data di Kanada menunjukkan bahwa risiko miokarditis kemungkinan lebih tinggi untuk pria di bawah usia 30 tahun atau lebih, menurut laporan tersebut.
Moderna dan lembaga pangan dan obat-obatan Amerika Serikat atau FDA tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Pekan lalu, Eropa juga menyelidiki dampak yang ditimbulkan oleh vaksin Pfizer dan vaksin Moderna. Komite Keamanan Badan Obat Eropa atau EMA mengeluhkan sejumlah orang yang mendapat vaksin Covid-19 berbasis mRNA mengeluhkan tiga kondisi.
Dampak yang dirasakan setelah mendapat suntikan adalah eritema multiforme, suatu bentuk reaksi alergi pada kulit. Selain itu glomerulonefritis atau radang ginjal dan sindrom nefrotik, gangguan ginjal yang ditandai dengan kehilangan protein urin berat.