Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wakil Menteri Luar Negeri sementara Amerika Serikat Victoria Nuland dalam sebuah wawancara dengan CNN pada pekan ini mengungkap Washington menghabiskan sebagian besar anggaran pengeluarannya untuk memberi bantuan senjata ke Ukraina. Senjata-senjata yang dikirim ke Ukraina itu adalah buatan dalam negeri (buatan Amerika Serikat sendiri).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ucapan itu disampaikan Nuland saat paket bantuan gagal disetujui Kongres sebelum masa reses. Nuland yakin paket bantuan itu pada akhirnya akan diloloskan karena menyangkut kepentingan Amerika Serikat.
“Kita harus ingat kalau tumpukan uang ini untuk membuat senjata yang akan kembali pada perekonomian Amerika Serikat, termasuk membayar tenaga kerja di beberapa negara bagian di Amerika Serikat,” kata Nuland. Dia menambahkan, dukungan Amerika Serikat ke Ukraina masih kuat.
Anggota DPR Amerika Serikat memboikot sebuah RUU yang meminta Presiden Amerika Serikat Joe Biden agar mengucurkan sebuah paket bantuan ke Kiev senilai USD60 miliar (Rp 938 triliun). Sebagian besar paket bantuan itu akan mengalir ke produsen-produsen pembuat senjata. Jika tidak ada aral melintang, anggota DPR Amerika Serikat akan memulai kembali pembicaran soal paket bantuan ini pada 28 Februari 2024.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken belum lama ini mengatakan sekitar 90 persen bantuan keuangan untuk Ukraina digunakan untuk membiayai produksi senjata dalam negeri dan peralatannya. Dalam sebuah konferensi pers pada 20 Desember 2024, Blinken menyebut bantuan tambahan untuk Ukraina akan menguntungkan sektor bisnis Amerika Serikat, masyarakat lokal dan memperkuat industri pertahanan Amerika Serikat.
Menurut Kiel Institute, Washington mengalokasikan hampir 68 miliar euro (Rp1.153 triliun) untuk bantuan ke Ukraina periode Januari 2022 dan Januari 2024, termasuk 43 miliar euro (Rp 729 triliun) bantuan militer. Walau begitu, Kiev masih saja merongrong bantuan dari negara-negara Barat yang mendukungnya. Rusia mengkritik Amerika Serikat dan negara-negara Barat karena mendukung Kiev secara militer karena itu hanya memperpanjang konflik
Sumber: RT.com
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini