Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kerusuhan antara warga Palestina dan Kepolisian Israel kembali terjadi. Dikutip dari kantor berita Reuters, bentrokan terjadi pada Sabtu malam kemarin ketika warga berkumpul di Masjid Al-Aqsa untuk merayakan malam suci Lailatul Qadar. Adapun 80 orang mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut dengan 14 di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit.
Menurut keterangan saksi mata, bentrokan terjadi ketika para pemuda pemudi Palestina mencoba menerobos barikade Israel di kota tua Yerusalem, tak jauh dari Masjid Al-Aqsa. Mereka melempari batu dan petasan ke arah polisi yang kemudian membalas dengan menembakkan gas air mata serta water canon ke arah warga.
"Mereka tidak ingin kami berdoa (di Masjid Al-Aqsa). Tiap hari ada saja pertarungan, kerusuhan, masalah. Lihat bagaimana cara mereka menembak kami? Bagaimana kami akan hidup?" ujar salah satu warga Palestina di lokasi kejadian, Mahmoud al-Marbua, Ahad, 9 Mei 2021.
Kerusuhan semalam diyakini sebagai kelanjutan dari insiden di Masjid Al-Aqsa pada Jumat kemarin. Sepert diberitakan sebelumnya, insiden di hari Jumat dipicu oleh rencana Israel menggusur warga Palestina yang tinggal di permukiman Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Padahal, warga Palestina tinggal secara resmi di sana karena masuk dalam bagian Palestina.Pemuda Palestina terlibat bentrokan dengan petugas keamanan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa, di lingkungan Sheikh Jarrah, di Kota Tua Yerusalem, 7 Mei 2021. REUTERS/Ammar Awad
Tidak terima dengan rencana penggusuran itu, warga menggelar aksi protes di Masjid Al-Aqsa yang kemudian direspon dengan "penertiban" keras oleh Kepolisian Israel. Dalam penertiban itu, sebanyak 205 warga Palestina mengalami luka-luka sementara dari sisi Kepolisian Israel ada 17 yang mengalami cedera.
Berbagai negara mengecam insiden tersebut, meminta Israel untuk menghentikan aksi atau provokasi terhadap Palestina, terutama soal Sheikh Jarrah. Bahkan, ada juga yang menyebut Israel telah melakukan teror terhadap warga Palestina seperti Turki. Namun, Israel bergeming dan kerusuhan kembali terjadi pada Sabtu kemarin.
Pemerintah Israel menyatakan bahwa mereka akan meningkatkan keamanan di sejumlah titik. Beberapa di antaranya adalah di Tepi Barat dan Gaza. Mereka mengantisipasi kemungkinan bentrokan serupa terulang lagi pada beberapa hari ke depan.
"Kami menambah jumlah personil militer di Tepi Barat dan Jalur Gaza di mana Palestina telah melancar serangan di sekitar perbatasan, termasuk menimbulkan kebakaran di kawasan Israel," ujar Militer Israel.
Sementara itu, Pemerintah Palestina menyatakan Mesir tengah mengupayakan mediasi damai dengan Israel. Sama seperti langkah Israel, hal tersebut untuk mencegah kemungkinan insiden seperti kerusuhan di Masjid Al-Aqsa terulang.
Baca juga: Amerika Minta Israel dan Palestina Menahan Diri
ISTMAN MP | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini