Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Biden Janjikan Kewarganegaraan bagi 500.000 Imigran yang Menikah dengan Warga Negara AS

Presiden AS Joe Biden menjanjikan sistem imigrasi yang lebih manusiawi dibandingkan kebijakan lawannya pada pilpres nanti, mantan presiden Donald Trump.

19 Juni 2024 | 07.00 WIB

Sejumlah imigran menyeberangi Sungai Rio Grande di Eagle Pass, Texas, Amerika Serikat (AS), Senin, 25 Juli 2022. (Xinhua/Nick Wagner)
Perbesar
Sejumlah imigran menyeberangi Sungai Rio Grande di Eagle Pass, Texas, Amerika Serikat (AS), Senin, 25 Juli 2022. (Xinhua/Nick Wagner)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan memberikan program kewarganegaraan bagi sekitar setengah juta imigran ilegal yang menikah dengan warga negara AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hal ini sebuah upaya yang kontras dengan rencana rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump untuk melakukan deportasi massal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biden, yang akan berduel dengan Trump dalam pemilihan presiden pada November mendatang, mengumumkan program ini pada Selasa, 18 Juni 2024.

Program tersebut akan diluncurkan secara resmi dalam beberapa bulan mendatang. 

Tawaran ini akan terbuka bagi sekitar 500 ribu pasangan yang telah tinggal di AS setidaknya selama sepuluh tahun per 17 Juni, kata para pejabat senior pemerintahan Biden dalam panggilan telepon dengan wartawan pada Senin, seperti dikutip Reuters
 
Sekitar 50 ribu anak di bawah usia 21 tahun dengan salah satu orang tua berkewarganegaraan AS juga akan memenuhi syarat untuk program ini, kata mereka. Biden menambahkan mayoritas imigran yang mungkin mendapat manfaat ini adalah warga Meksiko.
 
Program ini akan memungkinkan pasangan dan anak-anak untuk mengajukan permohonan izin tinggal permanen tanpa meninggalkan AS, sehingga tidak perlu melalui proses yang panjang dan perpisahan keluarga.

Mereka pada akhirnya bisa mengajukan permohonan kewarganegaraan AS.
 
Biden, seorang Demokrat yang mengincar masa jabatan kedua di Gedung Putih, membawa janji untuk mendukung sistem imigrasi yang lebih manusiawi dibandingkan kebijakan Trump yang ketat.

Namun, Biden telah memperketat aturan imigrasinya dalam beberapa bulan terakhir setelah menghadapi tingginya jumlah penangkapan imigran di perbatasan dengan Meksiko.
 
Awal bulan ini, presiden tersebut melarang sebagian besar migran melintasi perbatasan AS-Meksiko untuk meminta suaka, sebuah kebijakan yang mencerminkan larangan suaka serupa di era Trump pada 2017 – 2021.
 
Biden diperkirakan akan mengumumkan program terbarunya di sebuah acara di Gedung Putih bertepatan dengan peringatan program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA).
 
Program DACA diluncurkan pada 2012 silam oleh mantan Presiden Barack Obama dan Wakil Presiden Biden saat itu, dan saat ini memberikan bantuan deportasi dan izin kerja kepada 528 ribu orang yang dibawa ke AS saat masih anak-anak.
 
Pemerintahan Biden juga diperkirakan akan meluncurkan panduan yang dapat memudahkan penerima DACA untuk mendapatkan visa kerja terampil.
 
Lebih dari separuh pemilih AS mendukung deportasi seluruh atau sebagian besar imigran di AS secara ilegal, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos.
 
Namun, jajak pendapat terpisah yang dilakukan oleh kelompok advokasi Immigration Hub menemukan bahwa 71 persen pemilih di tujuh negara bagian yang menjadi medan pertempuran pemilu mendukung izin tinggal pasangan di AS selama lebih dari lima tahun.

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus