Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemberitaan mengenai BJ Habibie meninggal bukan hanya ramai diberitakan oleh media di Indonesia. Sejumlah media asing pun ikut mempublikasi kabar duka wafatnya mantan Presiden RI ke-3 ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Deutsche Welle
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Situs pemberitaan yang berkantor pusat di Bonn, Jerman, menuliskan ucapan duka yang disampaikan Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno atas meninggalnya Habibie. Mantan Presiden Habibie memiliki hubungan yang sangat akrab dengan para Presiden, Kanselir, ilmuwan, dan industrialis di Jerman.
2. TheStraitsTimes
Media asal Singapura ini mewartakan tentang Wakil Perdana Menteri Singapura, Teo Chee Hean, yang memberikan penghormatan terakhir kepada Habibie melalui keluarganya.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi, berbincang dengan putra almarhum Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie (tengah) saat melayat ke kediaman Presiden Indonesia ke-3 BJ Habibie, Patra Kuningan, Jakarta, 2 September 2019. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
3. Al Jazeera
Media yang salah satunya berkantor pusat di Doha, Qatar, mengutip ucapan politikus Malaysia, Anwar Ibrahim. Anwar memberi penghormatan kepada Habibie yang dianggapnya sebagai 'keluarga' atas dukungan yang diberikan Indonesia selama dia bertahun-tahun di penjara.
“Dia bukan politisi biasa. BJ Habibie berbicara dari kepercayaan diri dan juga nurani,” tulis Anwar.
4. Washington Post
Media asal Amerika Serikat ini dalam pemberitannya menulis masa kepemimpinan Habibie di Indonesia adalah yang terpendek sepanjang sejarah, tetapi bersifat transformatif. Dia diminta memimpin Indonesia oleh mantan Presiden Soeharto setelah 32 tahun berkuasa dan hancur pada Mei 1998.
Sebagai insinyur yang berpendidikan, Habibie menghabiskan hampir dua dekade bekerja membuat pesawat Jerman Messerschmitt-Boelkow-Blohm sebelum akhirnya pulang ke Indonesia pada 1974 untuk membantu memimpin kampanye Suharto dan melakukan industrialisasi ekonomi.
DW.COM - STRAITSTIMES.COM - WASHINGTONPOST.COM - ALJAZEERA.COM - MEIDYANA ADITAMA WINATA