Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Bos McD Akui Pasar di Timur Tengah dan Sejumlah Negara Terdampak Serangan Israel ke Gaza

CEO McDonald's mengakui bahwa beberapa pasar di Timur Tengah dan di luar kawasan mengalami "dampak bisnis yang berarti" karena konflk Hamas Israel

5 Januari 2024 | 07.05 WIB

Seorang pekerja membersihkan meja di restoran McDonald's yang kosong akibat boikot merek Barat di Mesir menyusul pemboman Israel di Gaza, di Kairo, Mesir, 20 November 2023 .REUTERS/Mohamed Abd El Ghany/File Foto
Perbesar
Seorang pekerja membersihkan meja di restoran McDonald's yang kosong akibat boikot merek Barat di Mesir menyusul pemboman Israel di Gaza, di Kairo, Mesir, 20 November 2023 .REUTERS/Mohamed Abd El Ghany/File Foto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - CEO McDonald's Chris Kempczinski mengakui bahwa beberapa pasar di Timur Tengah dan di luar kawasan mengalami “dampak bisnis yang berarti” karena konflik Hamas-Israel serta “informasi yang salah” tentang merek tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Jaringan restoran cepat saji besar di Barat termasuk McDonald's dan Starbucks mengalami kampanye boikot yang sebagian besar dilakukan secara spontan dan digerakkan oleh akar rumput karena sikap mereka yang pro-Israel dan dugaan adanya hubungan keuangan dengan Israel.
 
Kempczinski mengatakan misinformasi seputar merek seperti McDonald's "mengecewakan dan tidak berdasar."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Di setiap negara tempat kami beroperasi, termasuk negara-negara Muslim, McDonald’s dengan bangga diwakili oleh pemilik operator lokal yang bekerja tanpa kenal lelah untuk melayani dan mendukung komunitas mereka sambil mempekerjakan ribuan warganya,” kata Kempczinski dalam postingan LinkedIn, Kamis, 4 Januari 2024.

Pada bulan Oktober 2024, McDonald's Israel mengatakan di akun media sosialnya bahwa mereka telah memberikan ribuan makanan gratis kepada personel Pasukan Pertahanan Israel.
 
Hal ini kemudian ditolak oleh waralaba McDonald's di beberapa negara Muslim, menunjukkan adanya polarisasi politik regional yang dihadapi perusahaan-perusahaan global selama perang.

Beberapa merek Barat merasakan dampak boikot di Mesir dan Yordania yang kini juga terjadi di beberapa negara di luar kawasan Arab termasuk Malaysia yang mayoritas penduduknya Muslim.

Sekitar 1.200 warga Israel dibunuh oleh kelompok militan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023. Tindakan itu dialas dengan pemboman Israel ke Gaza, yang telah menewaskan sekitar 22.438 orang di Gaza sampai hari Kamis. 
 
Pada tahun fiskal 2022, perusahaan ini mewaralabakan dan mengoperasikan sekitar 40.275 restoran McDonald's di lebih dari 100 negara. Rantai makanan cepat saji ini melaporkan total pendapatan tahunan sebesar $23,18 miliar atau Rp359 ribu teriliun pada tahun tersebut.

Saham perusahaan sedikit turun pada perdagangan Kamis sore setelah pernyataan CEO itu.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus