Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Cemas, tak aman

Kesimpulan 2 orang wartawan as richard dudman dan elizabeth becker, tentang keadaan di kamboja yang dinyatakan berada dalam keadaan perang yang sama sekali tak dapat dihindari.(ln)

6 Januari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEADAAN Kamboja tidaklah seaman yang digambarkan para pembesarnya di Phnom Penh. Begitu kesimpulan dua wartawan Amerika -- Richard Dudman dan Elizabeth Becker - yang baru saja berkunjung ke Kamboja atas undangan pemerintah. "Kesan bahwa negeri ini sedang berada dalam keadaan perang sama sekali tidak bisa dihindari," tulis Richard Dudman. Mereka diberi penjagaan ketat. Pihak yang anti - pemerintah toh bisa berhasil menyerbu ke dalam wisma tamu di Phnom Penh dan membunuh Malcolm Caldwell, sarjana Inggeris yang dikenal luas sebagai simpatisan pemerintahan Pol Pot. Ia seorang Marxist tapi pada saat yang san-a juga seorang skeptis. Beberapa hari sebelum tertembak dalam kamarnya (lihat Matinya Pengunjung) ia menyatakan kecemasannya mengenai kebijaksanaan yang ditempuh rezim Pol Pot. "Saya cemas, apakah para kader tidak takut akan keselamatan mereka jika berada di tengah-tengah massa, " kata Caldwell. Tapi Caldwell juga skeptis terhadap pemberitaan mengenai pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan oleh rezim Pol Pot. Yang jelas sekarang ini setiap orang memang cemas berada di tempat umum tanpa pengawalan. Selain karena intervensi Vietnam, di Kamboja sendiri terjadi perpecahan. Front Keselamatan Nasional Kamboja yang menentang rezim Pol Pot secara resmi sudah muncul. Pasukan Vietnam nampak mengurangi keterlibatan langsungnya setelah adanya Front itu. Para pengamat di Bangkok serta sumber intelijen di wilayah Kamboja merasa yakin akan adanya pembagian tugas antara Hanoi dan Front itu. Meski demikian, akibat invasi Vietnam tahun silam, sebagian wilayah Paruh Bebek -- berbatasan dengan bekas Vietnam Selatan -- kini praktis tidak bisa dikontrol lagi oleh pasukan Kamboja. Keadaan Kamboja sekarang ini mirip dengan situasi di situ beberapa bulan sebelum jawhnya rezim Lon Nol. Ketika itu tentara Lon Nol memang masih bebas berkendaraan di jalan raya. Tapi beberapa kilometer dari situ, pasukan Khmer Merah sudah mempunyai basis. Sekarang pun demikian. Kenyataan ini nampaknya secara tidak langsung diakui Pol Pot. "Kami tidak bisa menghadapi pasukan Vietnam secara frontal. Mereka kuat. Tapi kami akan melakukan perang berlarut-larut," katanya. Wartawan Amerika yang mengunjungi Kamboja beberapa hari yang lalu memang tidak melihat kesiapan tempur untuk suatu perang frontal. Ini nampaknya sejalan dengan pernyataan Pol Pot bahwa jenis perang di wilayah Kamboja kini amat berbeda dengan perang ketika Vietnam tahun silam mengerahkan pasukannya secara besar-besaran. Secara tidak langsung Cina memegang peranan bagi perubahan itu. Dengan memancing provokasi di perbatasan Cina-Vietnam, Cina berhasil mengalihkan pemusatan perhatian Hanoi dari wilayah Kamboja. Aktivitas langsung dan terbuka Vietnam di Kamboja hari-hari ini terutama terpusat pada kampanye mendukung Front Keselamatan itulah. Phnom Penh menuduh Hanoi membentuk Front itu yang malah berpusat di Saigon. Pekan silam, Wakil Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Duy Trinh, membantah tuduhan itu, walaupun memperkuat dukungan pemerintahnya terhadap Front tersebut. Sementara kekisruhan itu melanda Kamboja, pemerintah Phnom Penh memulai suatu kebijaksanaan terbuka terhadap dunia luar. Selain mengundang wartawari Amerika, kini hampir setiap pekannya -- menumpang pesawat dari Peking tiap Sabtu -- sejumlah tamu berdatangan ke Phnom Penh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus