Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Aksi petani Yunani berlangsung di ibu kota negaranya, Athena, pada Selasa hingga Rabu, 20-21 Februari 2024. Mereka menuntut hak-hak yang belum diberikan oleh pemerintah negaranya.
Apa yang Terjadi?
Seribuan petani Yunani mengendarai traktor mereka keluar dari pusat Athena pada hari Rabu kemarin setelah menghabiskan malam di depan gedung parlemen untuk memprotes kenaikan biaya bahan bakar dan produksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari Reuters, setidaknya ada 8.000 petani, peternak lebah, dan peternak hewan ternak bergabung dalam protes di Lapangan Syntagma pada hari Selasa, 20 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Para petani Yunani telah meningkatkan protes sehingga membanjiri ibu kota negara, Athena dengan traktor dan peralatan pertanian, dan berkumpul di luar parlemen. Dalam demonstrasi ini, ribuan petani mengendarai traktor berwarna-warni melalui jalan-jalan Athena, mematikan lalu lintas dan kemudian memarkir kendaraan mereka di luar Parlemen.
Dilansir dari VOA, sedikitnya sekitar 200 traktor menyerbu ibu kota Yunani. Banyak dari mereka meneriakkan slogannya, mengibarkan bendera hitam, menarik keluar peti mati, dan menggantungkan karangan bunga di kendaraan mereka. Kejadian ini memperlihatkan kondisi perdagangan mereka yang sekarat.
Merekra Suarakan...
Mereka menyuarakan keluhan dalam demonstrasi serupa di seluruh Eropa, di mana para petani mengatakan bahwa mereka menghadapi biaya dan pajak yang lebih tinggi, birokrasi yang berbelit-belit, aturan lingkungan yang berlebihan, dan persaingan dari impor murah.
Para petani sangat marah tentang kompensasi yang belum mereka terima setelah kehilangan ternak dan tanaman mereka akibat banjir hebat yang melanda lahan pertanian negara itu tahun lalu. Pemerintah sayap kanan tengah Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis telah mengakui kesulitan para petani, memberikan beberapa konsesi, termasuk diskon substansial untuk tagihan listrik dan bahan bakar.
Namun, di luar itu, kata pemerintah, pembatasan anggaran tidak memungkinkan untuk lebih banyak pendanaan, memperparah pertarungan yang sudah memanas dengan para petani. Salah satu produsen kapas muda mengatakan ia merasa ditipu dan dipermainkan oleh pemerintah.
Dia mengatakan para petani tidak akan mundur. Mereka bertekad untuk tetap bertahan sampai tuntutan mereka terpenuhi.
Pada Selasa malam, sebagian besar orang dalam aksi petani Yunani bermalam di lapangan. Kemudian pada Rabu, 21 Februari, mereka akhirnya bubar. Mereka mengeluhkan kenaikan biaya produksi, tetapi pemerintah mengatakan tidak ada uang yang tersedia untuk memenuhi tuntutan keuangan mereka.
Pilihan editor: Pemerintah India Kecam Dukungan Rihanna Terhadap Aksi Petani