TEMPO.CO, Jakarta - Cina melakukan sebuah uji coba intersepsi rudal, di mana uji coba itu sesuai dengan apa yang diharapkan. Kementerian Pertahanan Cina menggambarkan uji.coba tersebut sebagai pertahanan, bukan ditujukan ke negara mana pun.
Cina telah meningkatkan penelitian pada segala jenis rudal, mulai dari rudal yang bisa menghancurkan satelit di ruang angkasa hingga rudal balistik berpeluru nuklir. Semua itu, bagian dari skema modernisasi ambisius yang dipantau langsung oleh Presiden Cina Xi Jinping.
Sebelumnya, Beijing telah melakukan uji coba rudal pencegat, yang diumumkan pada Februari 2021. Media di Cina mewartakan negara tirai bambu itu, juga telah melakukan uji coba sistem anti-rudal setidaknya sejak 2010.
Kementerian Pertahanan Cina mewartakan pada Minggu malam, 19 Juni 2022 pihaknya telah melakukan uji coba teknologi rudal pencegat. Uji coba tersebut untungnya sesuai dengan harapan.
"Uji coba ini bersifat defensif, dan tidak ditujukan untuk negara mana pun," demikian keterangan Kementerian Pertahanan Cina, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Cina bersama sekutunya Rusia sudah berulangkali memperlihatkan ketidak-setujuan mereka pada pengerahan sistem anti-rudal Terminal High Altitude Area Defrnse (THAAD) di Korea Selatan. Cina menyebut peralatan seperti itu bisa bisa menembus wilayahnya. Cina dan Rusia juga telah melakukan sejumlah simulasi pelatihan anti-rudal.
Cina tak mau banyak publikasi soal program-program
rudalnya. Kementerian Pertahanan Cina jarang memberikan pernyataan ke media.
Sumber : Reuters
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.