Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Washington – Pejabat bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve Bank, mengatakan pemerintah perlu memberikan bantuan keuangan lebih kepada perusahaan dan keluarga untuk menghadapi dampak eknomi akibat wabah virus Corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pejabat The Fed mengatakan kondisi ekonomi akan memburuk sehingga menimbulkan lebih banyak pengangguran dan proses pemulihan ekonomi bakal berjalan tidak merata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mereka akan butuh lebih banyak stimulus pajak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga kita bisa mengurangi angka pengangguran dan mencapai tingkat tertinggi jumlah orang bekerja,” kata Robert Kaplan, Presiden The Fed di Dallas, seperti dilansir Reuters pada Rabu, 13 Mei 2020.
Pendapat Kaplan ini mendapat dukungan dari beberapa petinggi The Fed lainnya.
Angka pengangguran AS diperkirakan bakal mencapai 20 persen atau lebih tinggi akibat wabah virus Corona atau Covid-19 ini.
Namun, ini akan turun menjadi 8 – 9 persen menjelang akhir 2020.
Menurut catatan, angka pengangguran di AS mencapai 14.7 persen pada April.
Saat ini, The Fed telah menggulirkan sejulmah program pinjaman lunak dan memotong tingkat suku bunga hingga nyaris nol persen.
Namun, The Fed butuh dukungan Kongres untuk bisa memberikan dana hibah atau pemotongan pajak lebih besar.
Saat ini, Kongres telah menyetujui sejumlah paket stimulus ekonomi dengan nilai sekitar US$3 triliun atau sekitar Rp 45 ribu triliun.
“Dalam krisis ini, pemerintah Amerika Serikat memiliki kemampuan untuk menambah bantuan dana bagi rakyat Amerika,” kata Neel Kashkari, Presiden The Fed di Minneapolis.
Wabah virus Corona menyebar di Kota Wuhan, Cina, sejak Desember 2019. Wabah ini telah menelan korban jiwa sebanyak sekitar 292 ribu orang di 185 negara. Korban sembuh sebanyak 1.5 juta orang seperti dilansir situs Johns Hopkins University.
Sekitar 4.3 juta orang terinfeksi. AS mencatat ada sekitar 1.4 juta orang terinfeksi virus Corona dengan korban jiwa sebanyak sekitar 82 ribu orang dan 230 ribu orang sembuh.