Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Panmunjom -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis, mengunjungi daerah perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara, yang merupakan daerah penyangga dan dipenuhi system persenjataan dari kedua negara Korea.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua Korea menyepakati daerah perbatasan lewat kesepakatan gencatan senjata pada 1953, yang menandai berakhirnya perang kedua negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari kiri ke kanan Kim Yang-Gon, Kim Kwan-Jin, Hwang Pyong So, Hong Yong-Pyo, berfoto bersama di Panmunjom. Kedua negara sempat bertempur menembakan artileri, yang mengakibatkan kerusakan dan kehancuran di wilayah masing-masing negara. Paju, Korea Selatan, 25 Agustus 2015. Getty Images
Mattis juga mengunjungi sebuah pos observasi milik militer AS di perbatasan itu. Pos ini digunakan untuk mengintip ke dalam wilayah Korea Utara. AS menaruh sekitar 28,500 tentara di Korea Selatan hingga saat ini.
"Mattis menekankan pendekatan pemerintah Trump untuk menempuh jalur diplomatik sebagai solusi untuk masalah program nuklir Korea Selatan," tulis Time, Jumat, 27 Oktober 2017.
Mattis akan bertemu dengan sejumlah pejabat Korea Selatan baik sipil dan militer, selain menemui beberapa komandan lapangan tentara AS.
Ini merupakan kunjungan kedua Mattis ke Korea Selatan. Presiden Donald Trump bakal mengunjungi Seoul pada kunjungan ke Asia pada bulan depan.
Pada saat yang sama pemerintahan Trump terus meningkatkan tekanan ekonomi sambil membangun upaya diplomasi dengan Korea Utara. Pemerintahan Trump memutuskan mengenakan sanksi kepada sepuluh pejabat Korea Utara dan organisasi, yang dituding terlibat pelanggaran hak asasi manusia serta sensor media. Ini termasuk seorang diplomat Korut di Cina, yang terlibat upaya paksa pemulangan pembelot Korut yang tertangkap di sana.
Pamunjeom adalah daerah Demilitarized Zone (DMZ) antara Korea Selatan dan Korea Utara. panoramio.com
Militer AS juga menyiapkan latihan tiga kapal induk pada bulan depan di kawasan Asia Pasifik termasuk dekat perairan Korea Selatan. Ini untuk menyambut kedatangan Trump ke kawasan ini. Menurut Michael Swaine, seorang analis Asia dari Carnegie Endowment for International Peace, kemungkinan Korut mengikuti kehendak komunitas internasional untuk menutup program nuklirnya cukup kecil. "Saya kira AS masih jauh dari posisi untuk menyelesaikan masalah Korut ini," kata Swaine pada pekan lalu.
TIME