Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Cina ByteDance mengungkapkan bahwa mereka akan tetap bertahan di dalam susunan kepemilikan saham TikTok. Dikutip dari kantor berita Reuters, mereka mengklaim akan memiliki 80 persen saham dari TikTok Global, perusahaan Amerika baru yang dibentuk untuk menangani operasional aplikasi video tersebut secara global.
Dengan kepemilikan 80 persen saham, maka hal tersebut kontras dengan keinginan Presiden Amerika Donald Trump. Selama ini, Donald Trump berkeinginan TikTok dimilik perusahaan Amerika dan tak ada ByteDance di dalam susunan pemegang saham. Hal itu untuk memastikan tidak ada data pengguna TikTok mampir ke Cina. Namun, oleh ByteDance, hal tersebut dibantah sebagai sebuah rumor saja.
"Hanyalah rumor bahwa investor Amerika akan menjadi pemegang saham mayoritas dari TikTok Global dan ByteDance akan kehilangan kendali," ujar ByteDance dalam pernyataan persnya, Senin, 21 September 2020.
ByteDance melanjutkan, hanya 20 persen jumlah saham TikTok Global yang dimiliki perusahaan Amerika. Perusahaan Amerika yang memilikinya adalah Oracle (12,5 persen) dan Walmart (7,5 persen). Nilai dari investasi tersebut diperkirakan US$50 miliar.
Salah seorang sumber yang mengetahui deal ByteDance dan Amerika mengatakan bahwa susunan itu disepakati karena beberapa faktor. Pertama, 41 persen ByteDance dimiliki oleh investor asal Amerika. Dengan kata lain, secara teknis, Amerika tetap memegang posisi mayoritas di pengelolaan TikTok Global.
Faktor kedua, mayoritas dari dewan direksi akan tetap didominasi figur asal Amerika. Walau Oracle dan Walmart belum mengkonfirmasi pernytaan ByteDance, pekan lalu mereka mengklaim 4 dari 5 posisi dewan direksi akan dipegang figur asal Amerika.
Adapun faktor terakhir adalah jatah untuk Amerika. Sumber terkait akan mengatakan bahwa ByteDance akan membayar US$5 miliar sebagai pajak ke Amerika atas kesepakatan yang ada. ByteDance, dalam pernyataan persnya, mengakui soal pembayaran ini, namun hal itu akan dihitung berdasarkan pendapatan dan pajak lainnya yang harus dibayar TikTok Global di kemudian hari.
Amerika, sejauh ini, belum berkomentar. Namun, pakar dari Universitas Fudan, Shen Yi, menyebut klaim ByteDance sebagai perubahan sikap yang drastis dari Donald Trump. Jika benar, maka hal tersebut menjadi sebuah pencapaian tersendiri dari Pemerintah Cina, ByteDance, dan perusahaan Amerika karena berhasil menyakinkan Donald Trump.
"Jika Donald Trump di kemudian hari mencoba menghalangi kesepakatan ini lagi, maka akan ada intervensi dari pemegang kepentingan di Wall Street," ujar Shen Yi.
ISTMAN MP | REUTERS
News link: https://www.reuters.com/article/us-usa-china-tiktok-bytedance/chinas-bytedance-says-tiktok-will-be-its-subsidiary-under-deal-with-trump-idUSKCN26C021?il=0
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini