Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Dua Dekade Perang AS di Afghanistan Sebelum Taliban Berkuasa Lagi

Selama dua dekade Amerika Serikat menempatkan pasukannya di Afghanistan sebelum Taliban akhirnya berkuasa kembali.

16 Agustus 2021 | 20.13 WIB

Dua Dekade Perang AS di Afghanistan Sebelum Taliban Berkuasa Lagi
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir dua dekade setelah Amerika Serikat menginvasi Afghanistan, negara itu kini jatuh kembali di bawah kendali Taliban. Pada Minggu, 15 Agustus 2021, Taliban berhasil menguasai ibu kota Kabul dan istana kepresidenan Afganistan. Hal ini membuat Presiden Ashraf Ghani melarikan diri menuju Tajikistan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Berikut adalah rekam jejak perang dua dekade Taliban dan Amerika Serikat di Afghanistan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1996
Taliban mendeklarasikan sebagai Kekuatan baru berbasis agama. Di selatan kota Kandahar, para anggota Taliban mengadakan pertemuan besar para ulama dari Afghanistan dan Pakistan.

Pemimpin Taliban, Mullah Omar mengatakan bahwa Taliban mengandalkan ulama untuk menerapkan hukum syariah di negara tersebut.

1998
Taliban menguasai 90 persen Afghanistan. Pada saat itu ulama mengumumkan bahwa musik, sepak bola dan layang-layang dilarang. Pria diminta untuk menumbuhkan janggut dan wanita tidak diizinkan meninggalkan rumah mereka kecuali ditemani oleh kerabat laki-laki. Anak perempuan dilarang mengenyam pendidikan.

11 September 2001
Serangan teroris di Amerika Serikat. Kelompok Al Qaeda membajak membajak empat pesawat komersial dan menabrakkan ke World Trade Center di New York dan Pentagon di Washington, DC.

Presiden George W. Bush bersumpah untuk memenangkan perang melawan terorisme dan kemudian membidik al-Qaeda dan Osama bin Laden di Afghanistan.



18 September 2001
Presiden George W. Bush menandatangani menjadi undang-undang resolusi bersama yang mengizinkan penggunaan kekuatan terhadap mereka yang bertanggung jawab untuk menyerang Amerika Serikat pada 9/11. Resolusi bersama ini digunakan untuk memerangi terorisme termasuk menyerang Afghanistan.

7 Oktober 2001
Militer AS, dengan dukungan Inggris, memulai pengeboman terhadap pasukan Taliban. Pertempuran dimulai untuk mencari pasukan al-Qaeda dan Taliban yang dilakukan pasukan khusus AS, aliansi utara dan pasukan anti-Taliban etnis Pashtun.

November 2001
Rezim Taliban runtuh. Pada 14 November 2001, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 1378, menyerukan pembentukan pemerintahan transisi dan mengundang negara-negara anggota untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Afghanistan.

Desember 2001
Pimpinan Al Qaeda Osama Bin Laden lolos dan diperkirakan berangkat ke Pakistan. Beberapa kritikus kemudian mempertanyakan mengapa pasukan AS tidak mengambil peran yang lebih tegas dalam pertempuran tersebut.

5 Desember 2001
Pemerintahan sementara dibentuk. PBB mengundang faksi-faksi besar Afghanistan, ke sebuah konferensi di Bonn, Jerman.

9 Desember 2001
Taliban runtuh ketika menyerahkan Kandahar dan pemimpin Taliban Mullah Omar meninggalkan kota.

Juni 2002
Pemerintahan transisi dibentuk.
Hamid Karzai, ketua pemerintahan sementara Afghanistan sejak Desember 2001, dipilih untuk memimpin pemerintahan transisi negara itu.

9 Oktober 2004
Dalam pemungutan suara nasional bersejarah, Hamid Karzai menjadi kepala Afghanistan pertama yang terpilih secara demokratis. Karzai menang dengan 55 persen suara.

29 Oktober 2004
Osama Bin Laden muncul lagi setelah pemilihan presiden. Ia mengancam Amerika Serikat dan mengejek pemerintahan George Bush bertanggung jawab terhadap serangan 11 September 2001.

23 Mei 2005
Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan presiden AS George W. Bush mengeluarkan deklarasi bersama yang menyatakan mitra strategis negara masing-masing.



Juli 2006
Kekerasan meningkat di seluruh Afghanistan selama musim panas dengan serangan bunuh diri, ledakan bom dan lain-lain.

Mei 2007
Komandan militer Taliban yang terkenal, Mullah Dadullah, tewas dalam operasi gabungan oleh pasukan Afghanistan, AS, dan NATO di selatan Afghanistan.

17 Februari 2009
Saat menjadi presiden Amerika Serikat menggantikan George W. Bush, Barack Obama Berkomitmen kembali ke Afghanistan. Ia mengumumkan rencana mengirim tujuh belas ribu tentara lagi ke negara tersebut.

1 Mei 2011
Osama Bin Laden terbunuh. Kematian target utama Amerika tersebut memicu perdebatan panjang apakah akan melanjutkan perang di Afghanistan. Desakan menguat untuk menarik tentara AS dari sana.

27 Mei 2014
Obama mengumumkan penarikan pasukan dari Afghanistan.

21 September 2014
Ashraf Ghani dan lawannya Abdullah Abdullah sepakat menyatukan pemerintaha.

17 November 2020
AS mengumumkan penarikan pasukan dari Afghanistan beberapa hari setelah Joe akan Biden dilantik sebagai presiden.

14 April 2021

Biden memutuskan menarik semua pasukan AS dari Afghanistan. “Sudah waktunya untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika," katanya. Setelah itu pelan tapi pasti, Taliban mulai menguasai kota-kota di Afghanistan hingga akhirnya menumbangkan pemerintahan di bawah kekuasaan Presiden Ashraf Ghani.

AFIFA RIZKIA AMANI | DEWI RINA | CFR.ORG | ARAB NEWS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus