Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bamako – Eks Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita, yang dijatuhkan kudeta militer angkatan darat pergi meninggalkan negaranya pada Sabtu untuk menjalani pengobatan medis di Abu Dhabi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keita melakukan ini setelah proses pembicaraan pembentukan pemerintahan transisi di Mali berlangsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Keita, 75 tahun, dirawat di rumah sakit di Ibu Kota Bamako pada Selasa atau enam hari setelah dibebaskan dari tahanan junta militer,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 5 September 2020.
Bekas kepala staf pemerintah Mali saat Keita masih memerintah, Mamadou Camara, mengatakan Keita pergi pada Sabtu malam dengan naik pesawat sewa Uni Emirat Arab. Dia pergi atas permintaan junta militer di Mali.
“Ini kunjungan medis selama 10 – 15 hari,” kata Camara. Dia tidak menjelaskan kondisi medis Keita secara detil. Namun, Keita sempat menjalani operasi tumor pada lehernya pada 2016.
Saat ini, sejumlah pemimpin Afrika Barat, yang mengecam aksi kudeta militer angkatan darat Mali, sempat mendesak agar Keita kembali memimpin. Saat kudeta militer, pasukan angkatan darat juga menahan PM Boubou Cisse.
Namun, mereka sekarang mendesak pemilu digelar dalam waktu setahun. Kelompok junta militer yaitu National Committee for the Salvation of the People, tidak berjanji akan memenuhi desakan itu.
Proses pembentukan pemerintahan transisi mulai berlangsung pada Sabtu, 5 September 2020. Forum ini dihadiri ratusan perwakilan dari partai politik, kelompok masyarakat, dan militer di Bamako, Mali.
Sumber