Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Emmanuel Macron Dukung ECOWAS Jika Mau Ambil Tindakan Militer ke Niger

Emmanuel Macron meyakinkan pihaknya akan mendukung setiap tindakan militer yang diambil ECOWAS stelah Duta Besar Prancis diusir dari Niger

29 Agustus 2023 | 14.30 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato di istana Elysee di Paris, Prancis, 11 Januari 2019. [Ian Langsdon / Pool via REUTERS]
Perbesar
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato di istana Elysee di Paris, Prancis, 11 Januari 2019. [Ian Langsdon / Pool via REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron meyakinkan pihaknya akan mendukung setiap tindakan militer yang diambil organisasi Economic Community of West African States (ECOWAS) terhadap Niger demi memulihkan kepemimpinan Presiden Mohamed Bazoum, yang saat ini dikudeta. Dukungan ini disampaikan Macron setelah Duta Besar Prancis untuk Niger Sylvain Itte diusir oleh Pemerintah junta di Niger yang merebut kekuasaan pada akhir bulan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya pada Jumat, 25 Agustus 2023, Kementerian Luar Negeri Niger meminta agar Duta Besar Itte segera angkat kaki dari negara itu dalam tempo 48 jam setelah Itte menolak menghadap para pejabat di Pemerintah junta Niger. Alasan lain pengusiran Itte adalah sikap Pemerintah Prancis dianggap bertentangan dengan kepentingan Niger. Macron menyatakan meskipun ada perintah dari pemerintah junta Niger, Duta Besar Itte akan tetap bertahan di Niger.    

 

“Prancis dan para diplomatnya telah menghadapi situasi-situasi yang sulit di beberapa negara dalam beberapa bulan terakhir, mulai dari Sudan hingga ke Niger. Saya salut dengan kolega-kolega Anda ,” kata Presiden Macron.   

 

ECOWAS telah berusaha bernegosiasi dengan para pemimpin di Pemerintah junta Niger, namun saat yang sama ECOWAS juga memperingatkan jika upaya diplomatik gagal maka tantara akan dikirim ke Ibu Kota Niamey untuk memulihkan demokrasi. Presiden Macron pada Senin, 28 Agustus 2023 menyerukan agar Bazoum jangan mengundurkan diri. Presiden Niger yang dikudeta itu, berada dalam penahanan sejak 26 Juli 2023.          

 

Macron pun menegaskan posisi Prancis tidak akan berubah dengan tetap mengutuk kudeta terhadap Presiden Bazoum. Prancis pun akan mendukun Bazoum yakni pemimpin Niger yang terpilih secara demokratis. Niger adalah negara bekas jajahan Prancis.   

 

“Saya rasa kebijakan kami sudah benar. Hal ini berdasarkan pada keberanian Presiden Bazoum dan komitmen-komitemen para duta besar kami di lapangan yang bertahan meski ditekan dari berbagai arah dan meski sejumlah deklarasi dibuat oleh otoritas – otoritas yang tidak sah,” kata Presiden Macron.

Sumber: RT.com

 

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus