Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyetujui pergantian komandan militer di darat, udara dan laut pada Kamis waktu setempat. Perubahan besar di tubuh militer ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.
Juru bicara keperesidenan Ibrahim Kalin mengatakan Dewan Militer Agung Turki atau YAS memutuskan untuk menggeser komandan pasukan darat Jenderal Salih Zeki Colak, kepala angkatan laut Admiral Bulent Bostanoglu dan komandan angkatan udara Jenderal Abidin Unal.
Colak akan digantikan oleh Jenderal Yasar Guler, yang sekarang menjabat sebagai kepala gendarmerie dan mantan wakil kepala staf angkatan darat. Bostanoglu akan digantikan oleh Wakil Laksamana Adnan Ozbal dan Jenderal Hasan Kucukakyuz akan menggantikan Unal sebagai komandan angkatan udara.
Baca: Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan
"Peran baru mereka dimulai pada 30 Agustus," kata Kalin sembari menambahkan bahwa posisi Kepala Staf Militer Jenderal Hulusi Akar tetap dipertahankan.
Kalin tidak menjelaskan alasan dibalik pergantian yang direstui oleh Erdogan tersebut, namun mengucapkan terima kasih kepada ketiga Jenderal yang digantikan untuk pelayanannya selama ini.
Keputusan tersebut dibuat YAS setelah dewan itu diisi oleh sebagaian besar anggota yang berasal dari sipil dan menyisakan hanya sedikit dari militer. YAS kini dipimpin oleh Perdana Menteri Binali Yildirim.
Biasanya YAS hanya bertemu setahun sekali namun pertemuan kali ini merupakan yang ketiga sejak kudeta gagal pada Juli 2016 lalu.
Sebelumnya, pertemuan semacam itu diadakan di markas militer namun sekarang dipandu oleh perdana menteri.
Di bawah Erdogan, pengaruh politik dari militer yang bertanggung jawab untuk menggulingkan pemerintah empat kali sejak tahun 1960 telah melemah, terutama sejak upaya kudeta.
Keputusan darurat tahun lalu memutuskan wakil perdana menteri dan juga hakim, menteri luar negeri dan dalam negeri dapat bergabung dalam dewan tersebut.
Setelah usaha kudeta, pemerintah memecat 149 jenderal serta hampir separuh dari seluruh kontingen militer.
Hampir 8.000 orang dari angkatan bersenjata Turki telah dipecat karena dugaan hubungan dengan gerakan kudeta yang dituding didalangi oleh ulama Turki Fethullah Gulen. Lebih dari 4.800 yang dipecat itu berasal dari angkatan darat.
Baca: Turki Tangkap Pemimpin Redaksi Cumhuriyet Tanpa Jelas Alasannya
Ratusan personil lainnya telah ditangguhkan dalam sebuah upaya pembersihan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selain menyuntikkan darah segar ke dalam jajaran pimpinan, dewan tersebut juga mempromosikan 61 kolonel menjadi laksamana atau jenderal sementara enam jenderal dan laksamana lainnya diberi status peringkat teratas sejak 30 Agustus mendatang.
Keputusan lain yang dibuat dewan militer Turki tersebut mencakup memperpanjang delapan syarat jenderal per tahun sementara 168 kolonel memperpanjang masa perpanjangan dua tahun.
CHANNEL NEWSASIA | CNN | YON DEMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini