Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Fakta-fakta Jatuhnya Drone Pengintai MQ-9 Reaper Milik AS di Laut Hitam

Selasa lalu AS drone pengintai miliknya, MQ-9 Reaper, jatuh di Laut Hitam. Insiden ini mereka sebut akibat ditabrak pesawat tempur Rusia, SU-27.

16 Maret 2023 | 23.57 WIB

Drone MQ-9 milik Angkatan Udara AS. (ga-asi.com)
Perbesar
Drone MQ-9 milik Angkatan Udara AS. (ga-asi.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Drone pengintai militer Amerika Serikat (AS) MQ-9 Reaper jatuh ke Laut Hitam pada Selasa, 14 Maret 2023. AS menuduh Rusia sengaja menabrakkan salah satu jet Su-27 ke pesawat tanpa awak itu. Sementara Rusia berkilah pesawat mereka tak melakukan kontak terhadap drone tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Meski tak ada korban jiwa, insiden ini bisa menimbulkan risiko konfrontasi langsung antara Amerika Serikat dan Rusia atas Ukraina, yang diinvasi Moskow lebih dari setahun lalu dan dibela Sekutu Barat dengan senjata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantas seperti apa fakta jatuhnya drone MQ-9 Reaper di Laut Hitam yang berisiko menyebabkan AS dan Rusia bersitegang ini? Berikut fakta-fakta sebagaimana dirangkum dari Reuters.

1. Kronologi jatuhnya drone MQ-9 Reaper

AS pada Selasa mengumumkan salah satu drone intelijen dan pengintai MQ-9 Reaper miliknya diserang pesawat tempur Rusia, Su-27. Menurut Kementerian Pertahanan AS, pesawat tempur itu Rusia sengaja menghantam baling-baling drone. Akibatnya pasukan AS terpaksa menjatuhkan pesawat tanpa awak tersebut karena tak dapat dioperasikan.

2. AS sebut drone miliknya sedang patroli saat ditabrak

Pihak AS mengatakan drone miliknya sedang melakukan operasi rutin di wilayah udara internasional ketika dicegat dan ditabrak oleh pesawat Rusia. AS menuduh dua jet Su-27 Rusia sengaja melakukan pencegatan terhadap drone mata-mata mereka. Dikatakan, jet tempur Rusia membuang bahan bakar ke MQ-9 - kemungkinan mencoba membutakan atau merusaknya – dan terbang di depannya dengan manuver yang tidak aman.

“Beberapa kali sebelum tabrakan, Su-27 membuang bahan bakar, dan terbang di depan MQ-9 dengan cara yang sembrono, tidak ramah lingkungan, dan tidak profesional,” kata Komandan Angkatan Udara AS untuk Eropa dan Afrika, James B. Hecker.

3. Bantahan pihak Rusia

Di sisi lain Kementerian Pertahanan Rusia justru menyalahkan drone MQ-9 Reaper atas kecelakaan. Mereka mengatakan jetnya tidak melakukan kontak dan menyebut insiden terjadi akibat drone melakukan “manuver tajam”. Kremlin juga menuduh pesawat tak berawak itu terbang dengan transponder dimatikan.

“Jet tempur Rusia tidak menggunakan senjata mereka, tidak melakukan kontak dengan UAV, dan kembali dengan selamat ke lapangan udara asal mereka,” kata pihak Kementerian Pertahanan Rusia.

4. Disebut berisiko sebabkan eskalasi konflik

Panglima Tertinggi NATO Eropa, Jenderal Christopher Cavoli, memberi tahu sekutu tentang insiden tersebut. Para pejabat Gedung Putih dan Pentagon memperingatkan risiko eskalasi konflik akibat kejadian ini. Departemen Luar Negeri memanggil duta besar Rusia atas insiden tersebut. “Insiden ini menunjukkan kurangnya kompetensi selain tidak aman dan tidak profesional,” ujar Christopher Cavoli.

5. Rusia sebut misi pengintaian MQ-9 Reaper sebuah provokasi

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov mengatakan misi pengintaian pesawat udara tak berawak MQ-9 di atas Laut Hitam adalah sebuah provokasi. Menurutnya pesawat itu terbang dengan transponder mati, dan memasuki zona operasi militer khusus. Zona tersebut telah dipublikasikan melalui saluran internasional.

“Kami, Rusia, telah memperingatkan semua orang tentang hal itu. Saya pikir ini adalah provokasi nyata,” katanya kepada wartawan usai konsultasi di Departemen Luar Negeri AS, di mana diplomat itu dipanggil atas insiden tersebut.

6. Insiden pertama sejak invasi Rusia atas Ukraina

Seorang peneliti senior di think-tank American Enterprise Institute di Washington, Elisabeth Braw, mengatakan insiden drone itu belum pernah terjadi sebelumnya dalam perang Ukraina sejauh ini. “Ini adalah tahap yang sangat sensitif dalam konflik ini karena ini benar-benar kontak langsung pertama yang diketahui publik antara Barat dan Rusia,” kata Braw.

HENDRIK KHOIRUL MUHID
Pilihan editor : Pentagon Merilis Video Insiden Drone Amerika di Laut Hitam

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus