Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Gagal Menang Absolut di Parlemen, Emmanuel Macron Bertindak

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin partai utama Prancis setelah gagal kehilangan suara mayoritas dalam pemilihan parlemen.

21 Juni 2022 | 21.00 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan konferensi pers di akhir KTT para pemimpin Uni Eropa, di Brussel, Belgia, 11 Desember 2020. [Olivier Hoslet / Pool via REUTERS]
Perbesar
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan konferensi pers di akhir KTT para pemimpin Uni Eropa, di Brussel, Belgia, 11 Desember 2020. [Olivier Hoslet / Pool via REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengadakan pembicaraan dengan para ketua partai utama di Prancis, pada Selasa, 21 Juni 2022. Pertemuan ini dilangsungkan setelah aliansi tengah Macron gagal memenangkan suara mayoritas absolut dalam pemilu parlemen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo



Pertemuan di istana kepresidenan Prancis atau Elysee, terjadi setelah Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne secara resmi mengajukan pengunduran dirinya pada Selasa, 21 Juni 2022 atau sejalan dengan tradisi setelah pemilu parlemen. Akan tetapi, Macron segera menolak pengunduran diri itu dan memutuskan mempertahankan pemerintahannya saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini



Rencananya, Macron akan mengadakan rapat berturut-turut dengan politikus oposisi, di antaranya presiden Partai Republik Christian Jacob, Kepala Partai Sosialis Olivier Faure, dan pemimpin sayap kanan Marine Le Pen. Pertemuan lain dijadwalkan pada Rabu, 22 Juni 2022.



Macron juga akan bertemu dengan perwakilan partainya sendiri dan gerakan sekutu. Menurut kantor Macron, rangkaian pembicaraan itu bertujuan menemukan solusi konstruktif potensial untuk situasi tersebut. Macron belum secara terbuka mengomentari hasil pemilu parlemen.

 
Aliansi Macron yang berhaluan tengah memenangkan 245 kursi dalam pemilu parlemen yang digelar pada Minggu, 19 Juni 2022. Namun dia kehilangan 44 kursi dari mayoritas di Majelis Nasional, majelis parlemen paling kuat di Prancis.


Koalisi sayap kiri Nupes memenangkan 131 kursi sehingga menjadi kekuatan oposisi utama. Reli Nasional sayap kanan mendapat 89 kursi di ruang yang beranggotakan 577 orang. Sedangkan jatah kursi bagi koalisi Le Pen bertambah dari delapan kursi sebelumnya.


Dengan kursi terbanyak di Majelis Nasional, pemerintahan Macron masih memiliki kemampuan untuk memerintah, tetapi harus tawar-menawar dengan legislator. 
 
Untuk mencegah potensi kebuntuan, partai Macron dan sekutunya diprediksi harus mencoba bernegosiasi berdasarkan kasus per kasus dengan anggota parlemen dari kiri-tengah dan dari partai konservatif. 
 
Channel News Asia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus