Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Beijing - Video mesum yang dibuat di ruang ganti butik Uniqlo di Sanlitun, Beijing membuat warga Cina gempar. Video itu menyebabkan kehebohan karena tersebar di media sosial seperti Weibo, WeChat, dan Twitter. Polisi turun tangan untuk menginvestigasi.
Video berdurasi satu menit itu menayangkan seorang pria yang mengenakan atasan hitam dan perempuan dalam keadaan bugil. Terlihat dalam video itu, keduanya melakukan hubungan intim sambil becermin di dalam ruang ganti toko Uniqlo. Selagi keduanya sedang mengambil gambar, terdengar suara pengumuman dari toko Uniqlo yang menyampaikan selamat datang kepada para konsumen yang mengunjungi toko yang terletak di kawasan bisnis Beijing itu.
Video itu diunggah di Weibo, situs media sosial Cina, pada Selasa malam, 14 Juli 2015. Jutaan orang sempat menontonnya sebelum kemudian dihapus dari situs. Video itu juga keburu disebar melalui aplikasi pesan pribadi. Weibo telah memblokir video itu pada Kamis, 16 Juli 2015.
The Cyberspace Administration of China, badan pemerintah yang bertugas mengawasi situs dan dunia maya, menyatakan beredarnya video mesum tersebut sebagai serangan serius terhadap nilai-nilai sosial. Pemerintah memanggil perwakilan dari Weibo untuk mengusut pelaku dan beredarnya video mesum itu.
"Pemanggilan pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari investigasi," demikian pernyataan pemerintah Cina yang dimuat di situs resmi The Cyberspace Administration of China.
Anehnya, sejak beredarnya video mesum, toko Uniqlo yang menjadi TKP justru makin ramai.
Uniqlo telah mengeluarkan pernyataan untuk menyanggah dugaan tersebut, seperti dilansir Shanghai Daily, Rabu, 15 Juli 2015. "Kami mengingatkan kepada publik untuk tetap menjaga moral dan menggunakan ruang ganti kami dengan cara yang benar," demikian pernyataan manajemen Uniqlo. "Kami juga membantah tudingan bahwa video itu merupakan bagian dari marketing kami."
MASHABLE | NI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini