Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penguasa Hamas di Jalur Gaza, Sabtu, 30 Desember 2023, mengutuk persetujuan AS atas penjualan amunisi artileri berdaya ledak tinggi dan peralatan terkait ke Israel senilai $147,5 juta (sekitar Rp 2,3 triliun)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Amerika Serikat mengumumkan penjualan amunisi artileri 155mm pada Jumat berdasarkan ketentuan darurat yang mengesampingkan persyaratan normal untuk peninjauan kongres.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hamas mengatakan penjualan itu adalah “bukti nyata dari dukungan penuh pemerintah Amerika terhadap perang kriminal ini.”
Pemerintahan Presiden Joe Biden “secara mencolok bersekutu dan secara aktif mendukung semua kekejaman yang dilakukan” oleh Israel, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Kekejaman masa perang tersebut, tambahnya, telah menyebabkan “pembunuhan kejam terhadap anak-anak dan warga sipil, pemindahan paksa penduduk, dan penghancuran sistematis kehidupan warga sipil” di Gaza.
Israel melancarkan operasi militer sengit melawan Hamas di Gaza setelah militan tersebut melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan pada 7 Oktober.
Serangan itu menyebabkan sekitar 1.140 orang tewas di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka-angka Israel, seperti yang dilansir Al Arabiya.
Serangan Israel di Gaza sejak saat itu telah menewaskan sedikitnya 21.672 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza.
Saat kematian warga sipil meningkat di Gaza, citra Amerika Serikat di dunia internasional terpukul karena terus mendukung Israel.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk kedua kalinya dalam bulan ini melewati Kongres untuk mengesahkan penjualan senjata darurat lainnya kepada Israel di tengah terus berlangsung perang di Jalur Gaza yang terkepung.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken memberi tahu Kongres bahwa ada keadaan darurat, yang mengharuskannya menghindari kewajiban memberi tahu Kongres dalam penjualan militer asing.
AS menyetujui penjualan segera peluru artileri M107 155 mm dan peralatan terkait yang diperkirakan senilai 147,5 juta dolar AS (sekitar Rp 2,3 triliun).
Departemen Luar Negeri mengatakan memo termasuk justifikasi terinci Blinken itu disampaikan pada Jumat.
"AS berkomitmen atas keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel dalam mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap pakai. Usulan penjualan ini sejalan dengan tujuan-tujuan tersebut," kata Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan.
Senjata-senjata artileri tersebut akan diambil dari stok senjata AS.
Keputusan Israel membatasi aliran bantuan kemanusiaan semakin memperburuk bencana kemanusiaan yang dialami 2 juta warga Gaza yang banyak dari mereka bergantung pada bantuan makanan, air dan obat-obatan dari luar.
ANADOLU | AL ARABIYA
Pilihan Editor: Kazakhstan Coret Taliban dari Daftar Organisasi teroris