Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Heboh Game Pemanggil Roh Charlie, Ratusan Remaja Histeris  

Inilah kehebohan media sosial mutakhir: permainan memanggil roh yang disebut Charlie Charlie Challenge.

10 Juni 2015 | 13.38 WIB

Charlie Charlie Challenge
material-symbols:fullscreenPerbesar
Charlie Charlie Challenge

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Inilah kehebohan media sosial mutakhir: permainan memanggil roh yang disebut Charlie Charlie Challenge telah menyebabkan ratusan remaja di beberapa negara didiagnosis menderita "histeria masal" dan penyakit tak biasa lainnya.

Empat siswa sekolah menengah atas di Colombia dilaporkan telah dibawa ke rumah sakit dalam keadaan histeris. Mereka menjerit-jerit dan menceracau. Di Republik Dominika, beberapa anak dilaporkan telah "kerasukan setan" setelah memainkan permainan Charlie Charlie.

Tak ada yang salah secara fisik pada mereka. Para dokter hanya mendiagnosis itu sebagai kasus histeria masal. Penyebabnya? Mereka mencoba memanggil “roh Meksiko” dengan dua pensil yang dipasang melintang di atas kertas, semacam versi modern dari papan Ouija. Mereka kemudian mengatakan, "Charlie, Charlie, apakah kau di sana?" Konon, ketika itulah, pensil itu bergerak, dan para remaja yang memainkannya lari sambil menjerit-jerit.

Kehebohan itu menjalar di dunia maya dalam beberapa hari belakangan ini. Ratusan remaja dari Inggris, Swedia, Amerika Serikat, dan Singapura mengunggah rekaman ketika mereka bermain Charlie Charlie. Di rekaman tersebut tampak pensil itu bergerak dan para pemain lari berhamburan.

Kehebohan ini bermula setelah sebuah video muncul di Republik Dominika, tempat kasus ini dianggap agak serius oleh para orang tua, pendeta, dan guru. Para orang tua di Sekolah Dasar Juan Pablo Duarte di Hato Mayor, tempat asal video itu, mengatakan anak-anak mereka kerasukan setan setelah memainkan permainan itu.

"Tiga siswa absen dari sekolah karena orang tua mereka percaya mereka kerasukan setan," ucap wakil kepala sekolah itu, Jovita Jimenez, seperti dikutip Mail Online, Rabu, 9 Juni 2015.

Stasiun televisi Dominika, Telenoticias, melaporkan efek-efek misterius di Hato del Rey. "Banyak siswa yang tiba-tiba memiliki memar-memar di tubuh yang tak bisa dijelaskan," ujar Jimenez.

Meksiko juga heboh. "Anak-anak gadis saya selalu ketakutan pada permainan itu," tutur Margarita Mondragon, perempuan di Kota Meksiko yang anak bungsunya mengaku teman sekelasnya pingsan gara-gara permainan itu.

"Sekolah melarang keras permainan itu, tapi para guru tak bisa berbuat apa-apa bila anak-anak itu melakukannya di luar jam sekolah," ujar Mondragon.

"Mereka membuka pintu untuk setan," ucap Fernando Betancourt, pendeta di Hato Mayor. "Setan datang ke sini untuk menghancurkan dan membunuh. Dan melalui permainan inilah dia, ingin lakukan terhadap anak-anak kita."

MAIL ONLINE | IWANK

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iwan Kurniawan

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus