Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Ini Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi

Ayah mantan presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad dituding merubah nama untuk menghapus identitas Yahudi sebelum pindah agama.

21 April 2024 | 07.00 WIB

Mahmoud Ahmadinejad (kiri) dan Hasan Rowhani. AP/Presidency Office, Ebrahim Seyyedi
Perbesar
Mahmoud Ahmadinejad (kiri) dan Hasan Rowhani. AP/Presidency Office, Ebrahim Seyyedi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perang Iran-Israel semakin panas. Sejak lama, sejumlah pemimpin kedua negara tersebut kerap saling balas pernyataan keras. Salah satu presiden Iran yang sering berbicara pedas tentang Israel adalah Mahmoud Ahmadinejad.

Dilansir dari Majalah Tempo edisi Senin, 12 Oktober 2019, Ahmadinejad dalam Seminar bertajuk "Dunia tanpa Zionisme" pada Oktober 2005 menyatakan Israel harus dihapus dari peta dunia. Pernyataan keras tersebut membuat Ahmadinejad disindir. Ia disebut sebagai keturunan Yahudi dan sengaja menyembunyikan darah Yahudi-nya.  

Dugaan itu muncul setelah dua orang jurnalis menginvestigasi identitas Ahmadinejad. Damian McElroy dan Ahmad Vardat, dari harian The Telegraph memeriksa kartu identitas Ahmadinejad yang digunakan saat pemilihan umum. Dalam kartu identitas itu tercantum catatan kecil tentang perubahan nama keluarganya, yakni dari Sabourjian menjadi Ahmadinejad. 

Seperti diketahui, ayah Mahmoud Ahmadinejad adalah Ahmad Sabourjian. Nama Sabourjian, dikenal sebagai klan Yahudi yang banyak berprofesi sebagai penenun sabour. Syal Yahudi Tallit dari Persia. Ayah Ahmadinejad diduga melepaskan nama Sabourjian ketika berpindah agama dan hijrah ke ibu kota Iran, Teheran.   

Saat menjadi presiden, Ahmadinejad dan pemerintah Iran tak pernah menanggapi Isu tersebut. Namun seseorang lawan politik Ahmadinejad pernah dipenjara gara-gara mengungkapkan dugaan darah Yahudi Presiden Iran Itu. 

Ia adalah Mehdi Khazali, pemilik perusahaan penerbitan Hayyan, yang berseberangan dengan Ahmadinejad. Dalam sebuah blog, Mehdi mengupas isu darah Yahudi yang mengalir di tubuh Ahmadinejad. Beberapa bulan kemudian, ia ditangkap polisi. 

Terlepas dari isu keturunan Yahudi, Ahmadinejad kerap mengeluarkan pernyataan keras kepada Israel. Ia pernah menyerukan aksi boikot terhadap produk Israel ketika negara Zionis itu melakukan agresi terhadap masyarakat Palestina. Aksi boikot kemudian menjadi upaya solidaritas terhadap Palestina.

Salah satu momen ajakan boikot yang cukup keras pernah diserukan Ahmadinejad pada 2010. Saat itu Presiden Ahmadinejad menyerukan boikot total semua produk Israel dan perushaan-perusahan yang berbisnis dengan negara itu

Profil Mahmoud Ahmadinejad

Dilansir dari Britannica, Mahmoud Ahmadinejad lahir pada 28 Oktober 1956 di Garmsr, Iran. Dia merupakan politisi Iran yang menjabat sebagai presiden Iran pada 2005 sampai 2013.

Dia dibesarkan di Teheran. Mahmoud Ahmadinejad masuk Universitas Ilmu dan Teknologi Iran (IUST) untuk belajar teknik sipil. Selama Revolusi Iran pada 1978 sampai 1979. Dia adalah salah satu pemimpin mahasiswa yang mengorganisir demonstrasi.

Setelah revolusi, dia bergabung dengan Pasukan Pengawal Revolusioner, kelompok milisi agama yang dibentuk oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini. Dia menjabat dalam berbagai posisi hingga 1993, ketika dia diangkat sebagai gubernur provinsi Ardabl yang baru dibentuk.

Pada Mei 2003, dia terpilih sebagai walikota Teheran. Sebagai walikota, dia meningkatkan manajemen lalu lintas kota dan menjaga harga tetap stabil. Dalam pemilihan presiden 2005, dia dengan mudah mengalahkan saingannya yang lebih moderat, mantan presiden Hashemi Rafsanjani.

Sebagai presiden, dia membalikkan arah yang ditetapkan oleh pendahulunya, Mohammad Khatami. Dalam urusan luar negeri, dia dengan gigih membela program nuklir Iran dari kritik internasional, sambil mendapat kecaman internasional dengan komentar yang ditujukan melawan Israel.

Pemerintahannya yang kedua dipenuhi kontroversi setelah penindasan demonstrasi menentang ketidakberesan pemilihan dan di tengah beberapa konfrontasi dengan Ali Khamenei.

ANANDA BINTANG | SAPTO PRADITYO | RENO EZA MAHENDRA 

Pilihan Editor: Menlu Iran Anggap Remeh Serangan Drone, Lebih Mirip Mainan Anak-anak 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus