Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Irak mengutuk serangkaian serangan Iran semalaman di kota utara Erbil di wilayah semi-otonom Kurdistan yang menewaskan empat warga sipil. Dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri, Baghdad mengecam serangan terhadap kedaulatannya. Pemerintah Irak mengatakan akan mengambil tindakan hukum, termasuk mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB, untuk meminta pertanggungjawaban Iran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Serangan Garda Revolusi Iran ke Irak terjadi pada Senin, 15 Januari 2024. Garda Revolusi Iran mengklaim serangan dilancarkan ke markas mata-mata Mossad Israel di Erbil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Serangan Garda Revolusi Iran ke Irak itu, menurut Mohammad Marandi, seorang analis politik dan profesor universitas dari Teheran, membuat kekhawatiran bahwa eskalasi di Timur Tengah meningkat. “Hampir sejak hari pertama, Iran, bersama dengan banyak negara lain di kawasan ini, telah menyerukan gencatan senjata dan Amerika serta sebagian besar negara Uni Eropa menolak mendukung gencatan senjata,” katanya.
“Saya pikir serangan Garda Revolusi Iran ke Irak tidak hanya ditujukan untuk menargetkan kantor Mossad dan organisasi teroris, namun juga untuk mengirim pesan kepada Israel dan Amerika bahwa eskalasi ini akan merugikan mereka lebih dari siapapun.
“Banyak kantor organisasi teroris dan Mossad sangat dekat dengan konsulat AS karena mereka merasa terlindungi. Sayangnya, Irak utara banyak disusupi. Namun Iran juga mengirimkan pesan kepada Amerika bahwa 'rudal kami sangat tepat dan kami tidak takut untuk menargetkan kantor dan pangkalan di dekat gedung Anda'," ujarnya.
Serangan Garda Revolusi Iran ke Irak Utara menyebabkan empat warga sipil tewas dan enam lainnya terluka. Pemerintah Daerah Kurdi (KRG) di Irak utara mengatakan bahwa tuduhan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) ihwal markas mata-mata Mossad yang dijadikan alasan serangan di kota Erbil “tidak berdasar.”
Unit kontraterorisme KRG menyebutkan di Facebook bahwa pada hari Senin pukul 23.30 waktu setempat, Korps Garda Revolusi Iran menargetkan beberapa kawasan pemukiman sipil di Erbil dengan sejumlah besar rudal balistik.
Pemerintah menegaskan bahwa serangan terhadap Erbil secara konsisten dilakukan dengan dalih yang tidak berdasar. Erbil tidak pernah menjadi ancaman bagi pihak mana pun dan tetap menjadi lokasi yang stabil.
AL JAZEERA | ANADOLU