Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Italia Tak Izinkan Ukraina Gunakan Pasokan Senjatanya untuk Serang Rusia

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani juga menegaskan konstitusi Italia tidak mengizinkan Roma mengirim tentaranya ke Ukraina.

1 Juni 2024 | 10.01 WIB

Calon anggota yang akan bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina 3rd Separate Assault Brigade mengambil bagian dalam kursus pengujian dasar militer, di tengah serangan Rusia di pusat Kyiv, Ukraina 27 Maret 2024. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Perbesar
Calon anggota yang akan bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina 3rd Separate Assault Brigade mengambil bagian dalam kursus pengujian dasar militer, di tengah serangan Rusia di pusat Kyiv, Ukraina 27 Maret 2024. REUTERS/Valentyn Ogirenko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani menegaskan konstitusi negaranya tidak mengizinkan Roma mengirim tentaranya ke Ukraina. Konstitusi ini juga tidak mengizinkan Kyiv menggunakan senjata yang diterima dari Italia untuk menyerang wilayah Rusia, kata Tajani pada Jumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Tidak mungkin bagi Italia untuk mengirim tentara ke Ukraina, juga [bagi Ukraina] untuk menggunakan senjata kami di Rusia karena menurut konstitusi kami, tidak mungkin untuk melakukannya,” kata Tajani menjelang pertemuan informal para diplomat penting NATO di Praha.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menjelaskan bahwa tidak mungkin menggunakan senjata Italia di Rusia karena negara itu tidak sedang berperang melawan Rusia.

"Kami membela Ukraina, tapi ini tidak sama...Pasal 11 dalam institusi kami, melarang berperang dengan negara lain," Tajani menambahkan.

Pada Senin, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa Ukraina memiliki hak untuk menyerang target militer Rusia.

Dia menambahkan beberapa sekutu NATO telah mencabut larangan menyerang, dan menambahkan bahwa "waktunya telah tiba untuk mempertimbangkan juga mencabut pembatasan lainnya."

Sebelumnya pada 3 Mei, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan bahwa Kyiv memiliki hak untuk menggunakan senjata yang dipasok Inggris untuk menyerang wilayah Rusia.

Moskow memperingatkan bahwa mereka dapat menargetkan “setiap fasilitas dan peralatan militer Inggris di wilayah Ukraina dan sekitarnya” jika Ukraina menyerang Rusia dengan senjata yang dipasok Inggris.

Kamis, Politico melaporkan, mengutip empat pejabat Amerika Serikat yang mengerti masalah itu, bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden secara diam-diam mengizinkan Ukraina menggunakan senjata yang dipasok AS untuk menyerang Rusia, tetapi hanya dekat Kharkiv.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide pada Kamis mengatakan dapat diterima jika Kyiv menggunakan senjata yang diterimanya dari negara Barat untuk menyerang sasaran militer di wilayah Rusia.

Presiden Finlandia Alexander Stubb juga mengatakan pada Jumat bahwa “tidak masalah” bagi Ukraina untuk menggunakan senjata yang diterimanya dari negara-negara Barat untuk menyerang wilayah Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow mengikuti pernyataan mengenai serangan di wilayahnya setelah beberapa negara yang saat ini memasok senjata ke Ukraina mulai mendukung gagasan tersebut.

Dia memperingatkan bahwa negara-negara NATO harus menyadari “apa yang mereka lakukan.”

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus