Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Janda mao bunuh diri?

Jiang qing, istri mendiang mao zedong dikabarkan gantung diri di penjara. hukuman mati yang dijatuhkan pengadilan rrc diubah menjadi penjara seumur hidup. sekilas karier politiknya.

8 Juni 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INILAH berita dari Cina yang terlambat. Jiang Qing, istri almarhum Mao Zedong -- menurut berita televisi Amerika CNN Senin malam pekan ini -- bulan lalu gantung diri di penjara. CNN mengutip terbitan akhir majalah Time edisi Amerika, yang menulis berita itu tanpa menyebutkan identitas sumber. Jiang dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan RRC pada 1980. Pada pertengahan 1985 hukuman mati itu diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup. Wanita ini pernah menjadi tokoh paling berkuasa di Cina. Kedudukannya sebagai istri Mao memberinya peluang untuk menanamkan pengaruh dan memperbesar kekuasaannya. Semasa Revolusi Kebudayaan (1966-1976), periode yang paling mengerikan dalam sejarah komunisme di Cina, Jiang bersama dengan "Kelompok Empat"-nya adalah orang yang paling berkuasa. Kejatuhan Presiden Liu Shaoqi dan pengganyangan atas Wang Guangmei, istri Liu, konon didalangi oleh Jiang, yang memanfaatkan popularitas dan kekuasaan Mao. Karier yang membawanya ke politik sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1920-an di Shanghai, kota perfilman Cina. Ia memulai hidupnya sebagai seniwati di kota itu. Perkenalannya dengan Mao bagaikan cerita novel. Menjelang 1940 kaum komunis Cina yang memusatkan diri di Yanan jadi pusat perhatian para seniman dan kaum intelektual yang merasa kecewa dengan pemerintah Kuomintang. Salah satunya adalah Jiang Qing (Sungai Merah). Berkat ketekunannya menghadiri kelas-kelas diskusi politik, ia berhasil mendekati Mao dan menjadi kekasih sang ketua. Mereka kawin pada 1940-an walau pun Mao sebenarnya telah beristri. Seniwati itu kemudian ikut aktif dalam politik, setelah Revolusi Kebudayaan, konon, karena gemas diejek-ejek rekan-rekan Mao. Bersama dengan Wang Hongwen, Yao Wenyuan, dan Zhang Qunqiao ia memimpin faksi paling radikal dalam PKC.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus