Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menegaskan komitmen mereka untuk mendukung konsep nonproliferasi atau pencegahan penyebaran senjata senjata nuklir. Kesepakatan itu dasarnya pada Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir (NPT).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Para pemimpin menyoroti ambisi mereka untuk dunia tanpa senjata nuklir dan komitmen mereka untuk memperkuat rezim nonproliferasi dan pelucutan senjata nuklir global," kata mereka dalam pernyataan bersama, dikutip dari rilis resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun Australia dan Indonesia adalah anggota pendiri Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan tetap menjadi pendukung setia peran dan mandat vitalnya dalam menegakkan NPT.
Prabowo dan Albanese menyambut baik penandatanganan Nota Kesepahaman antara Badan Pengamanan dan Nonproliferasi Australia (ASNO) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir Indonesia (BAPETEN) untuk memperkuat kemitraan jangka panjang dalam pengamanan dan perlindungan nuklir.
Langkah itu mereka lakukan sebagai bukti kuatnya komitmen bersama untuk menerapkan pendekatan praktis terhadap implementasi nonproliferasi.
Berkenaan dengan itu, Prabowo dan Albanese menegaskan kembali komitmen mereka terhadap sentralitas Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN di kawasan Indo-Pasifik. Kedua tokoh bersepakat untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan tersebut.
Prabowo dan Albanese menyatakan komitmen mereka untuk terus bekerja sama guna mendukung implementasi nyata Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik. Komitmen ini berhubungan dengan KTT Khusus ASEAN-Australia di Melbourne pada 2024 lalu yang memperingati ulang tahun ke-50 hubungan kedua belah pihak.
"Para pemimpin menyambut baik dukungan Quad terhadap sentralitas ASEAN, Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik, dan kerja sama praktis di kawasan tersebut," tulis pernyataan bersama itu. Adapun The Quad merupakan aliansi dialog keamanan empat negara yang meliputi Australia, India, Jepang, dan Amerika Serikat.
Presiden Prabowo Subianto menerima Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis, 15 Mei 2025. Kunjungan Anthony Albanese dalam rangka lawatan perdana ke luar negeri usai menang kembali pemilihan umum.
Albanese tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu malam, 14 Mei 2025, pukul 18.30 WIB. Kedatangan PM Albanese di Tanah Air menandai dimulainya kunjungan resmi yang rencananya akan berlangsung selama tiga hari mulai dari 14-16 Mei 2025.
Sebelumnya, Presiden Prabowo mengucapkan selamat kepada Anthony Albanese usai terpilih kembali menjadi Perdana Menteri Australia. Prabowo menyampaikan langsung ucapan selamat melalui sambungan telepon pada Ahad siang, 4 Mei 2025.
“Lewat sambungan telepon pada Ahad siang ini, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan secara langsung ucapan selamat kepada Yang Terhormat Anthony Albanese atas keberhasilan dan terpilihnya kembali menjadi Perdana Menteri Australia,” demikian keterangan dalam unggahan di akun media sosial resmi Sekretariat Kabinet, dikutip Tempo, Senin, 5 Mei 2025.
Saat itu Albanese mengungkapkan ke Prabowo bahwa Indonesia akan menjadi kunjungan pertamanya setelah menang pemilihan umum Australia.
“Saya ingin mengucapkan selamat atas kemenangan besar Anda. Saya turut berbahagia. Saya sangat bahagia, sangat bahagia,” kata Prabowo dikutip dari video percakapan yang dirilis Istana Kepresidenan pada 5 Mei 2025.
Eka Yudha Saputra ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Prabowo dan Albanese Soroti Peran ASEAN di Kawasan Indo-Pasifik