Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis Australia Cheng Lei mengatakan dia dipenjara oleh Cina karena membagikan dokumen pengarahan resmi sesaat sebelum pemerintah merilisnya. Tindakan ini menyebabkan jurnalis perempuan itu ditahan selama hampir tiga tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam sebuah wawancara dengan Sky News yang disiarkan pada Selasa 17 Oktober 2023, Cheng awalnya mengatakan bahwa dia tidak bisa secara eksplisit menjelaskan “secara spesifik mengenai apa yang telah dituduhkan kepadanya oleh pemerintah Cina.” Ia menambahkan bahwa fokusnya adalah “pulang ke rumah dalam keadaan utuh. ”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun ketika diminta, dia mengatakan bahwa dia ditahan karena membagikan dokumen pengarahan pemerintah sebelum dirilis resmi.
“Intinya Anda melanggar embargo?” jurnalis Sky News Annelise Nielsen bertanya kepada Cheng. “Beberapa menit lagi?”
“Ya,” jawab jurnalis Australia itu.
Cheng dibebaskan dari tahanan pekan lalu setelah mengaku bersalah membocorkan rahasia nasional ke lembaga luar negeri. Dia menghabiskan hampir tiga tahun di penjara Cina. Pembebasannya merupakan tanda membaiknya hubungan antara Australia dan Beijing.
Cheng mengatakan polisi Cina yang datang menjemputnya dari apartemennya mencoba memperingatkannya bahwa dia tidak akan kembali untuk beberapa waktu.
“Saat kami hendak pergi, mereka berkata, 'Matikan listrik dan air, ambil baju, bawa perlengkapan mandi,'” katanya.
Pilihan Editor: Jurnalis Australia Dibebaskan setelah 3 Tahun Ditahan di Cina
SKY NEWS