Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kaisar Naruhito dari Jepang yang dilantik pada 2019, melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya sejak ia naik tahta. Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako tiba di Jakarta, Sabtu 17 Juni 20023. Dalam lawatannya ini, ia antara lain mengunjungi Depo MRT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil Kaisar Naruhito
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kaisar Naruhito adalah Kaisar Jepang ke-126, yang menggantikan ayahnya, Kaisar Akihito, pada tahun 2019. Akihito telah menjadi putra mahkota sejak lahir. Oleh karena itu, begitu dia mencapai usia 18 tahun, dia langsung terlibat dalam tugasnya sebagai putra mahkota atau wakil Kaisar Hirohito.
Karena kewajibannya tersebut, Akihito tidak bisa menghadiri Universitas Gakushuin, yang merupakan institusi pendidikan tinggi bagi anggota keluarga kekaisaran. Akibatnya, dia hanya dapat mengikuti kuliah ketika waktunya memungkinkan.
Sementara itu, Naruhito merupakan alumni dari Universitas Gakushuin. Namun, ketika dia mendaftar di program pascasarjana Gakushuin, dia mengambil cuti selama dua tahun (1983-1985) untuk melakukan penelitian tentang transportasi laut di Merton College, Oxford, Inggris.
Ini membuat pria yang lahir pada tanggal 23 Februari 1960 di Tokyo ini menjadi pewaris tahta Jepang pertama yang belajar di luar negeri.
Setelah menyelesaikan penelitiannya dan kembali ke Jepang, Naruhito berhasil menyelesaikan program doktoralnya dalam bidang sejarah Jepang pada tahun 1988. Dia juga menjaga hubungan dengan universitas tempat dia belajar dengan menjadi peneliti tamu pada tahun 1992 dan mengajar di kelas sesekali.
Kaisar Naruhito juga dikenal karena minatnya pada lingkungan dan penelitian air. Ia terlibat dalam studi ilmiah mengenai sumber daya air dan lingkungan, serta memainkan peran aktif dalam perlindungan lingkungan dan pelestarian air di Jepang.
Pada tahun 1989, Naruhito naik pangkat menjadi putra mahkota dan secara resmi dilantik pada tanggal 23 Februari 1991. Peristiwa ini terjadi setelah kakeknya, Kaisar Hirohito, wafat dan ayahnya menjadi kaisar yang berkuasa.
Sebagai Kaisar, Naruhito memiliki tanggung jawab simbolis dalam menjaga kestabilan dan persatuan Jepang.
Kunjungannya ke Indonesia
Selama kunjungannya ke Indonesia, Kaisar Naruhito melakukan tinjauan ke Depo MRT. Menurut Antaranews, kunjungan ini menunjukkan minat Kaisar Naruhito dalam mempelajari dan memahami perkembangan infrastruktur modern di Indonesia.
Depo MRT adalah salah satu fasilitas penting dalam pengembangan sistem transportasi di Jakarta. Kaisar Naruhito menyaksikan bagaimana Depo MRT beroperasi, termasuk meninjau proses perawatan dan pemeliharaan kereta serta sistem yang mendukungnya.
Tinjauan ini memberikan kesempatan bagi Kaisar Naruhito untuk mendapatkan wawasan tentang proyek MRT di Indonesia dan peran pentingnya dalam memfasilitasi mobilitas kota.
Selama kunjungannya, Kaisar Naruhito juga berusaha memperdalam pemahamannya tentang keberagaman di Indonesia. Naruhito juga mengikuti presentasi yang membahas keberagaman budaya, bahasa, dan agama di Indonesia.
Dalam presentasi tersebut, dijelaskan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 700 kelompok etnis, ratusan bahasa, dan berbagai agama yang berbeda. Kaisar Naruhito mengungkapkan ketertarikannya terhadap keragaman ini dan pentingnya harmoni dalam masyarakat yang beragam.
Upaya Kaisar Naruhito untuk memperdalam pemahaman tentang keberagaman Indonesia menunjukkan apresiasi dan respek terhadap budaya dan nilai-nilai negara ini.Melalui kunjungan ini, Kaisar Naruhito memperkuat hubungan antara Jepang dan Indonesia serta membangun pemahaman yang lebih baik antara kedua negara.