Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KBRI Seoul pada Kamis, 17 Oktober 2024, menyelenggarakan kegiatan Promosi Budaya Indonesia di Sekolah Khusus Nasional Hankook Woojin, Mapo-gu, Seoul. Acara ini bagian dari rangkaian peringatan HUT RI ke-79.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“KBRI Seoul ingin memperkenalkan Indonesia kepada generasi muda Korea dan berbagi kebahagiaan perayaan HUT RI ke-79 melalui seni budaya serta kuliner nusantara,” kata Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Seoul, Zelda Wulan Kartika. Dia berharap budaya Indonesia yang ditampilkan dalam kegiatan ini dapat menghibur sekaligus mengajarkan pentingnya harmoni dalam perbedaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HUT RI dan Hari Kemerdekaan Korea hanya terpaut dua hari, kesamaan ini telah mendorong kedua negara untuk bersahabat. Hal ini terlihat dari saling bantu antara rakyat kedua negara saat terjadi bencana termasuk saat menghadapi pandemi Covid-19.
Kegiatan promosi kebudayaan ini pertama kali diselenggarakan KBRI Seoul pada sekolah berkebutuhan khusus di Korea. Melalui kegiatan ini, para siswa dapat memperluas wawasannya mengenai seni budaya Indonesia termasuk nilai-nilai solidaritas, persatuan dan gotong royong yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia.
“Para siswa sangat senang sekali dengan kegiatan ini karena tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi para siswa tetapi juga semakin mempererat hubungan persahabatan antara Korea dan Indonesia”, ujar Kepala Sekolah Hankook Woojin, Kim Eun Suk
Dalam acara ini, Grup Angklung Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Seoul tampil membawakan lagu Bengawan Solo dan Arirang yang disambut antusias oleh sekitar 190 siswa dari tingkat TK sampai SMK. yang hadir dengan pendamping masing-masing. Para siswa beserta pendamping dan para guru juga diberikan kesempatan memainkan lagu Arirang menggunakan Angklung. Kegiatan diakhiri makan siang yang menyajikan menu khas Indonesia yang cukup populer di kalangan masyarakat Korea, yaitu nasi goreng dan sate ayam.
Hankook Woojin School merupakan sekolah nasional untuk murid berkhusus yang didirikan pada tahun 2000 untuk menyediakan pendidikan bagi siswa penyandang disabilitas. Hankook Woojin School memiliki total 189 siswa yang terbagi di 2 kelas tingkat taman kanak-kanak, 13 kelas sekolah dasar, 6 kelas tingkat menengah, 6 kelas tingkat atas serta 4 kelas penjurusan. Hankook Woojin School memiliki program pembelajaran yang disesuaikan, program komunikasi tambahan dan alternatif, dukungan medis, program aktivasi olahraga, program konseling karir dan studio remaja yang disediakan oleh 67 tenaga pengajar dan 100 asisten.
KBRI Seoul terus melakukan upaya mendekatkan Indonesia kepada masyarakat Korea di segala lapisan guna memperkuat people-to-people contact, meningkatkan saling pengertian dan pemahaman antar kedua bangsa.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini