Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kesan Rektor hingga Mahasiswa UIN Jakarta Soal Kunjungan Imam Besar Masjid Nabawi

Rektor dan mahasiswi UIN Jakarta bercerita soal kunjungan imam besar Masjid Nabawi, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi.

11 Oktober 2024 | 11.00 WIB

Imam Besar Masjid Nabawi Madinah Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi menyampaikan paparan dalam kuliah umum di Kampus UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis, 10 Oktober 2024. Dalam kuliah umum tersebut Imam Besar Masjid Nabawi mengupas isu-isu kontemporer dalam pendidikan Islam dan menekankan pentingnya menerapkan nilai-nilai Islam moderat dalam konteks global saat ini. ANTARA/Muhammad Iqbal
Perbesar
Imam Besar Masjid Nabawi Madinah Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi menyampaikan paparan dalam kuliah umum di Kampus UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis, 10 Oktober 2024. Dalam kuliah umum tersebut Imam Besar Masjid Nabawi mengupas isu-isu kontemporer dalam pendidikan Islam dan menekankan pentingnya menerapkan nilai-nilai Islam moderat dalam konteks global saat ini. ANTARA/Muhammad Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Islam Indonesia (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Asep Saepudin Jahar mengungkap isi pertemuan dengan Imam Besar Masjid Nabawi, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi, ketika menyambangi kampusnya untuk memberikan kuliah umum pada Kamis ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Asep bercerita bahwa Syekh Ahmad menyampaikan pandangannya soal dunia Islam, khususnya dalam bidang pendidikan, ketika mereka bertemu. "Dan, (Ahmad) juga ingin mengenal dunia Islam di Indonesia sehingga ia ingin melihat lebih jelas, lebih dekat, dengan pendidikan di Indonesia," kata Asep ketika ditemui wartawan di Gedung Rektorat UIN Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Asep menuturkan bahwa Syekh Ahmad berpesan agar umat Islam selalu meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad. Dia juga menyebut bahwa Syekh Ahmad mengingatkan agar umat Islam Indonesia bisa menjadi contoh bagi masyarakat dunia. Oleh sebab itu, sambung, Asep, dia menginginkan agar kampusnya bisa ikut berkontribusi dalam cita-cita tersebut. 

"Indonesia, terutama UIN Syarif Hidayatullah, memiliki peran penting dalam konteks pengembangan dan penguatan keagamaan," ujarnya. 

Dalam ceramahnya di hadapan ratusan mahasiswa UIN Jakarta, Syekh Ahmad menyoroti urgensi pencarian ilmu pengetahuan bagi umat manusia, khususnya umat Islam di Indonesia. 

Salah seorang mahasiswi, Shera Amalia Ghaitsa, menyampaikan bahwa kuliah umum Syekh Ahmad di kampusnya memberikan pandangan baru yang sesuai bagi dirinya yang kini tengah menjalani semester 5 di jurusan jurnalistik. "Relate dan relevan," tutur Shera saat ditemui Tempo usai acara berlangsung. 

Shera mengaku setuju dengan nasihat Syekh Ahmad yang mendorong agar umat Islam selalu mengedepankan ilmu pengetahuan, baik yang bersifat keagamaan maupun keduniawian. 

Senada dengan itu, Annisa Nur Alimah, yang juga mahasiswi jurusan jurnalistik, menyoroti cerita Syekh Ahmad tentang Nabi Adam dan malaikat. Mengutip Syekh Ahmad, Annisa bercerita bahwa umat manusia memiliki keistimewaan ketimbang malaikat lewat kepemilikan ilmu pengetahuan. 

"Itu menunjukkan bahwa kita semua bisa berkembang dan memiliki sisi istimewa masing-masing dengan cara mencari ilmu," ucap Annisa. 

Berdasarkan pantauan Tempo, Syekh Ahmad tiba di kawasan UIN Jakarta sekitar pukul 13.10. Dia datang bersama Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia H.E. Faisal bin Abdullah H. Amodi. 

Kehadiran Ahmad dan Faisal disambut langsung oleh Rektor UIN Jakarta Asep Saepudin Jahar. Mereka memasuki area kuliah umum di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta. Rombongan dari Arab Saudi itu baru meninggalkan kampus pada pukul 15.00.

Pilihan editor: Mengenal UNIFIL, Pasukan Penjaga Perdamaian PBB yang Diserang Israel

 

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus