Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kisah-kisah Warga Israel yang Dibebaskan Hamas, Lambaian Tangan hingga Surat Terima Kasih

Saat pembebasan sandera Hamas, terdapat momen mengharukan. Perlakuan baik Hamas terhadap tawanan menjadi perbincangan publik di media sosial.

1 Desember 2023 | 10.20 WIB

Para sandera yang diculik oleh Hamas pada serangan 7 Oktober di Israel, melambaikan tangan pada pejuang Hamas saat diserahkan pada anggota Komite Palang Merah Internasional, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel di tengah gencatan senjata sementara, di lokasi yang tidak diketahui di Jalur Gaza, dari video yang dirilis 27 November 2023. Hamas Military Wing/Handout via REUTERS
Perbesar
Para sandera yang diculik oleh Hamas pada serangan 7 Oktober di Israel, melambaikan tangan pada pejuang Hamas saat diserahkan pada anggota Komite Palang Merah Internasional, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel di tengah gencatan senjata sementara, di lokasi yang tidak diketahui di Jalur Gaza, dari video yang dirilis 27 November 2023. Hamas Military Wing/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sesuai kesepakatan dua negara, Israel akan membebaskan 150 warga Palestina yang dipenjara. Sementara itu, pembebasan sandera Hamas akan dilakukan sebanyak 50 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Penyerahan sandera akan dilakukan kedua belah pihak selama gencatan senjata berlangsung sejak 24 November 2023.  Pada tahap awal, Palang Merah Internasional menyatakan Israel membebaskan 39 tahanan Palestina. Sementara itu, Hamas membebaskan 24 sandera yang terdiri dari 13 warga Israel, 10 warga Thailand, dan 1 warga Filipina. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terakhir, dua sandera wanita dibebaskan terlebih dahulu pada Kamis, 30 November 2023, beberapa saat setelah tercapai kesepakatan memperpanjang gencatan senjata sehari.

Saat pelepasan sandera Hamas, tampak sebagian besar orang Israel yang dibebaskan berada dalam kondisi fisik baik, mampu berjalan, dan berbicara normal. Hamas menggambarkan perlakuan terhadap sandera secara manusiawi.

Hamas pun mengungkapkan telah memperlakukan para sandera sesuai dengan ajaran Islam untuk menjaga kehidupan dan kesejahteraan mereka, seperti dikutip Reuters

Seorang jurnalis Israel, Alon Ben David menyatakan para tawanan Israel yang ditahan di Gaza selama ini tidak mengalami penyiksaan atau perlakuan yang buruk. "Saya berbicara dengan mereka dan mereka semua mengulangi cerita yang sama: Orang-orang Hamas merawat mereka, memberi mereka makan dan mencoba memberi mereka obat-obatan," ujarnya, seperti dikutip Middle East Monitor.

Secara lebih lengkap, berikut momen mengharukan dan perlakuan Hamas kepada para sandera, yaitu:

Sandera Hamas Memberikan High-Fives Sebagai Salam Perpisahan

Mengacu dailymail.co.uk, sebuah rekaman video menunjukkan sandera Israel memberikan high-fives kepada orang-orang bersenjata Hamas bertopeng ketika diserahkan ke Palang Merah Internasional. Seorang sandera wanita muda terlihat antusias mengucapkan "selamat tinggal" kepada pria bersenjata anggota Hamas bertopeng dan bersenjata. 

Selain itu, sandera Israel yang lebih tua terlihat mengulurkan tangan untuk memberi pria bersenjata lain high-five. Kemudian, ia memberi pria bersenjata ketiga high-five sebelum naik ke van Palang Merah Internasional untuk diserahkan ke IDF. Gadis muda itu terlihat tersenyum sambil mengatakan, “ma'assalamah” kata Arab sebagai perpisahan yang berarti “Damai sejahtera bersamamu.”

Rumah Sakit Anak Schneider Mengungkapkan Sebagian Besar Sandera Israel dalam Keadaan Sehat

Menurut cleburnetimesreview, Rumah Sakit Anak Schneider menyatakan, sebagian besar sandera Israel yang dibebaskan Hamas pada 24 November 2023 berada dalam keadaan sehat. Menurut dokter di rumah sakit tersebut, ada empat wanita dan empat anak yang dibebaskan oleh Hamas sudah melakukan pemeriksaan dengan hasil fisik baik.

Diberi Makan dan Perawatan Medis

Berdasarkan Apnews, menurut salah satu kisah sandera, Yocheved Lipschitz (85 tahun), para penculik (Hamas) merupakan sosok yang percaya pada Al-Quran dan tidak menyakiti sandera. Lifshitz mengungkapkan bahwa sandera diperlakukan dengan baik dan menerima perawatan medis, termasuk obat-obatan. Selain itu, para penjaga juga menjaga kondisi sandera tetap bersih. Sandera diberi satu kali makan keju, mentimun, dan roti pita dalam sehari, termasuk para Hamas.

Dikasih Buah dan Permen

Dikutip aljazeera, seorang ibu asal Israel, Daniel Aloni menulis untuk berterima kasih kepada Brigade Qassam Hamas yang dibebaskan bersama putrinya Emilia. Ia mengungkapkan rasa terima kasih karena telah memberi Emilia permen dan buah. Bahkan, Hamas juga memperlakukan Emilia seperti seorang ratu.

"Aku akan selamanya bersyukur bahwa dia (Emilia) tidak pergi dari sini dengan trauma," tulis Daniel, salah seorang sandera Hamas.

Surat Terima Kasih

Viral surat ucapan terima kasih sandera warga Israel kepada Hamas. 
Surat itu disebut ditulis oleh Danielle Aloni, ibu dari Emilia Aloni yang berusia 5 tahun. Ia mengucapkan terima kasih kepada Hamas karena telah merawat putrinya dengan sangat baik selama 49 hari penahanan mereka di Gaza.

Danielle menuliskan bahwa putrinya, Emilia, merasa bahwa anggota-anggota Hamas terasa seperti temannya. Surat itu ditulis menggunakan bahasa Ibrani yang kemudian diterjemahkan ke bahasa Arab, yang kemudian tersebar diberbagai media sosial.

Pilihan Editor: Hamas Bebaskan 8 Sandera Israel, Gencatan Senjata Berakhir Jumat Ini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus