Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Eks agen dinas rahasia Israel, Mossad mengungkapkan tentang operasi menyelamatkan sekitar 7 ribu imigran Yahudi dari Ethiopia yang terdampar di Sudan pada akhir tahun 1970-an hingga 1980-an. Saat itu, Israel dan Sudan bermusuhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Beberapa orang Mossad pergi ke Sudan mencari kemungkinan jalur evakuasi massal. Atas berkat Tuhan kami menemukan resor pantai dan melakukannya," kata eks agen Mossad yang merahasaiakan identitasnya, seperti dilansir Independent pada 23 April 2018.
Kisah operasi penyelamatan ribuan warga Yahudi dari Ethiopia dan terdampar di Sudan berlangsung lebih dari satu dekade tanpa diketahui pemerintah Sudan.
Untuk mengelabui perhatian Sudan, Mossad mengoperasikan resor mewah di kawasan pantai di Sudan. Di resor ini para pengungsi yang dinamai sebagai Beta Israel ditempatkan di resor ini sebelum diselamatkan ke kapal Angkatan Laut Israel yang menunggu di Laut Merah atau menerbangkan mereka ke Israel.
Baca: Kepala Mossad Bilang Punya Banyak Intel di Iran, seperti Apa?
Para agen Mossad pun menyembunyikan identitas mereka saat menjalankan bisnis resor mewah itu. Resor itu dibeli dari satu perusahaan wisata, The Sudanese International Tourist Corporation yang membangun kawasan wisata itu pada tahun 1972, namun tidak pernah mengoperasikannya karena tidak ada listrik, pasokan air, dan jalan di sekitar kawasan pantai itu.
Agen Mossad menyaru sebagai pengusaha Swiss dan membeli resor itu seharga US$ 320 ribu. Resor kemudian diubah menjadi resor mewah di pantai Laut Merah dengan membangun 15 bungalow, dapur, dan ruang makan yang terbuka menghadap pantai.
“Kami memperkenalkan selancar angin ke Sudan. Agen Mossad lainnya berperan sebagai instruktur selam profesional, " kata Gad Shimron, agen Mossad yang bekerja di resor itu.
Baca: Jurnalis Israel: Mossad di Balik Pembunuhan Ulama Palestina
Peralatan canggih intelijen disimpan di gudang penyimpanan, yang digunakan para agen untuk tetap berhubungan dengan markas besarnya di Tel Aviv. Para agen Mossad menjalankan aksi intelijennya pada malam hari untuk operasi penyelamatan.
Mereka pergi ke kamp pengungsi Yahudi ratusan mil jauhnya untuk dibawa ke pantai dekat Arous. Mereka kemudian memindahkan para pengungsi ke tim Angkatan Laut Israel untuk dibawa pulang ke negaranya.
Para agen Mossad itu meninggalkan resor pada tahun 1985 setelah operasi penyelamatan ribuan pengungsi Yahudi rampung di Sudan.