Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan lembaga think-tank Amerika Serikat yang diterbitkan Selasa kemarin mengungkapkan temuan satu fasilitas baru yang hampir dipastikan untuk mendukung operasi rudal balistik antarbenua atau rudal ICBM, terbesar Korea Utara. Fasilitas ini berlokasi dekat Bandara Internasional Pyongyang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lembaga think-tank AS, The Center for Strategic and International Studies, CSIS, mengutip foto satelit komersial yang menunjukkan fasilitas itu dan bangunan bawah tanah terdekat yang memiliki kapasitas untuk mengakomodasi ICBM yang diyakini para ahli dapat menyerang Amerika Serikat dari berbagai arah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Secara keseluruhan, karakteristik ini menunjukkan fasilitas ini kemungkinan dirancang untuk mendukung operasi rudal balistik," kata laporan itu dengan menyebutnya Fasilitas Pendukung Rudal Balistik Sil-li.
Menurut CSIS, fasilitas baru pendukung rudal ICBM terletak di sudut barat daya Bandara Internasional Pyongyang atau sekitar 17 kilometer barat laut Pyongyang, ibukota Korea utara.
Fasilitas Sil-li mencakup 442.300 meter per segi.
Sebuah bangunan di dalam fasilitas itu mampu menampung rudal balistik antarbenua Hwasong-15 dan seluruh varian rudal balistik, peluncur dan kenderaan pendukung.
Fasilitas yang memiliki ruang bawah tanah terhubung dengan jaringan jalan raya yang dapat membantu pergerakan truk berukuran besar dan peluncur rudal ICBM. Fasilitas ini telah dalam pembangunan sejak tahun 2016.
Kesepakatan denuklirisasi Korea Utara sudah tidak berjalan efektif setelah Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan itu. Korea Utara pun melanjutkan perluasan senjata nuklir dan rudal balistik.
Kedutaan Korea Utara di Beijing, Cina tidak dapat dihubungi untuk mengkonfirmasi tentang fasilitas baru itu.