Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

5 Mei 2024 | 14.00 WIB

Para pengunjuk rasa melakukan aksi duduk untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Texas State University di San Marcos, Texas, AS 29 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Perbesar
Para pengunjuk rasa melakukan aksi duduk untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Texas State University di San Marcos, Texas, AS 29 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga Israel kembali berunjuk rasa pada Sabtu, 4 Mei 2024, menuntut agar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mau menerima tawaran gencatan senjata dari Hamas. Gencatan senjata itu akan ditukar dengan pembebasan para sandera warga Israel yang sekarang masih ditahan Hamas di Gaza.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Unjuk rasa dilakukan di jantung kota Tel Aviv yang persisnya terjadi saat Hamas sedang rapat dengan tim mediator dari Qatar dan Mesir di Kairo. Aksi protes diikuti oleh sanak-saudara dan para pendukung lebih dari 130 sandera yang saat ini masih ditahan Hamas. Demonstran menuntut apapun harus dilakukan demi membawa pulang para sandera.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya di sini hari ini untuk mendukung kesepakatan. Kami ingin mereka (sandera) dibawa pulang. Mereka harus dibawa pulang dalam keadaan hidup, semuanya. Yang sudah meninggal, juga jasadnya harus di bawa pulang. Ini harus diakhiri,” kata Natalie Eldor.  

Unjuk rasa ini juga dilakukan menjelang peringatan Yom HaShoah Holocaust Remembrance Day yang pada tahun ini diperingati pada 6 Mei. Sedangkan perang Gaza sudah berlangsung hampir tujuh bulan di tengah tekanan dunia internasional menuntut agar perang diakhiri.

“Satu-satunya yang membuat kami terus berharap adalah Bar tetap hidup dan bertahan,” kata Ora Rubinstein, bibi Bar Kupershtein, yang disandera oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober 2023. Diduga banyak sandera warga Israel sudah meninggal, namun keluarga korban menuntut agar jasad-jasad itu tetap dibawa pulang.    

“Semuanya harus pulang. Kami tak akan mengabaikan mereka seperti umat Yahudi diabaikan selama Holocaust,” kata Hanna Cohen, 27 tahun, tante Inbar Haiman sandera warga Israel yang diduga sudah tewas, tetapi jasadnya masih disimpan Hamas.

Tel Aviv mengklaim 1.200 warga Israel tewas dalam serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas. Kejadian itu tercatat dalam sejarah Israel sebagai hari paling mematikan bagi Negeri Bintang Daud.

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Suci Sekarwati

Suci Sekarwati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus