Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Lembaga keamanan dalam negeri Inggris, M15, pada Kamis waktu setempat memperingatkan adanya intelijen Cina yang menyusup ke dalam parlemen Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Intelijen Cina yang dimaksud adalah Christine Ching Kui Lee, seorang perempuan yang diduga berhubungan dengan Departemen Front Persatuan Buruh (UFWD) Partai Komunis Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
M15 menilai Christine terlibat dalam kegiatan campur tangan politik di Inggris.
"Kami menilai UFWD tengah berusaha secara diam-diam ikut campur dalam politik Inggris melalui hubungan dengan anggota parlemen di seluruh spektrum politik," kata juru bicara M15, Lindsay Hoyle, yang mengedarkan peringatan kepada anggota parlemen Inggris.
Hoyle menambahkan bahwa MI5 telah menemukan Lee memfasilitasi sumbangan keuangan untuk melayani anggota dan calon anggota parlemen atas nama warga negara asing yang berbasis di Hong Kong dan Cina.
Menurut MI5, aktivitas Lee untuk merepresentasikan komunitas warga Cina Inggris dan meningkatkan keberagaman."(Kegiatan tersebut) dilakukan dalam koordinasi rahasia dengan UFWD, dengan dana yang disediakan warga negara asing yang berlokasi di Cina dan Hong Kong," kata mereka lagi.
Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah masih memantau kegiataan Lee meski belum bisa menuntutnya. Namun peringatan ini sengaja dikeluarkan kepada anggota parlemen tentang kerja intelijen Lee untuk mempengaruhi mereka secara tidak patut.
Patel mengatakan "sangat memprihatinkan" bahwa seorang individu yang bekerja atas nama Partai Komunis Cina telah menargetkan anggota parlemen.
Lee adalah pendiri firma hukum, yang memiliki kantor di London dan Birmingham, menurut seorang pejabat pemerintah. Seorang wanita yang menjawab telepon di kantor Birmingham mengatakan: "Kami tidak menerima panggilan sekarang". Permintaan komentar yang ditinggalkan di kantor London tidak dijawab.
Firma hukum itu mencantumkan di situs webnya salah satu perannya sebagai penasihat hukum untuk kedutaan besar Cina di Inggris.
Sementara itu, Kedutaan Besar Cina di London membantah tuduhan tersebut."Kami tidak perlu dan tidak pernah berusaha 'mendapat pengaruh' di parlemen asing mana pun," demikian pernyataan kedutaan.
Mereka lalu melanjutkan, "Kami dengan tegas menentang tipu muslihat dan intimidasi terhadap komunitas Tionghoa di Inggris."
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.