Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Media Israel: Rudal Balistik Iran Lintasi Jarak 1.200 KM untuk Pertama Kali

Korps Garda Revolusi Islam meluncurkan rudal balistik yang menempuh jarak 1.200 km dalam sebuah operasi yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

16 Januari 2024 | 17.38 WIB

Gambar menunjukkan peluncuran rudal Balistik Iran yang menargetkan Kurdistan Irak dan menduduki lokasi Suriah. almayadeen.net
Perbesar
Gambar menunjukkan peluncuran rudal Balistik Iran yang menargetkan Kurdistan Irak dan menduduki lokasi Suriah. almayadeen.net

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Koresponden Kan TV Israel mengomentari peluncuran rudal balistik Iran yang menargetkan Suriah barat laut dengan mengatakan bahwa rudal tersebut "menempuh jarak 1.200 km."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Di bagian lain, koresponden tersebut mencatat bahwa ini adalah "peristiwa yang tidak pernah terjadi sebelumnya," sementara media Israel menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya rudal yang diluncurkan Iran menempuh jarak sejauh itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Korps Garda Revolusi Islam di Iran mengumumkan bahwa mereka menargetkan "markas besar kelompok-kelompok teroris di wilayah tersebut dengan rudal balistik." Menurut pernyataan IRGC, serangan tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas "kejahatan teroris yang baru-baru ini dilakukan oleh musuh-musuh Iran."

Pernyataan itu menyebutkan bahwa targetnya termasuk "pertemuan para teroris yang terkait dengan operasi teroris yang dilakukan di Iran baru-baru ini."

Dalam pernyataan berikutnya, Garda Revolusi Iran mengkonfirmasi bahwa mereka telah menargetkan "salah satu markas utama Mossad Israel di wilayah Kurdistan, Irak." Tindakan ini dinyatakan sebagai tanggapan atas pembunuhan yang dilakukan oleh entitas pendudukan Israel terhadap para pemimpin Garda Revolusi dan Poros Perlawanan.

Mereka menjelaskan markas Mossad yang ditargetkan adalah "pusat pengembangan operasi spionase dan perencanaan operasi teroris di wilayah tersebut, terutama terhadap Iran."

Di Suriah, IRGC telah mengidentifikasi dan menghancurkan, menurut pernyataan mereka, "tempat berkumpulnya para komandan dan elemen-elemen utama yang terlibat dalam operasi teroris baru-baru ini, terutama ISIS, di wilayah-wilayah yang diduduki di Suriah, melalui peluncuran sejumlah rudal balistik."

Menteri Dalam Negeri Iran, Ahmad Vahidi, mengkonfirmasi kepada Al Mayadeen pada tanggal 30 Desember bahwa penasihat militer IRGC, Brigadir Razi Mousavi, yang dibunuh oleh serangan udara Israel di Suriah, sedang dalam misi resmi dan ditargetkan secara brutal di siang bolong.

Vahidi menganggap bahwa pembunuhan oleh Israel terhadap martir Mousavi adalah hasil dari keputusasaan dan impotensi yang dialaminya, yang menyoroti pengabaian pendudukan Israel terhadap hukum atau prinsip-prinsip etika internasional.

Vahidi menekankan bahwa "darah para syuhada Palestina dan darah syuhada Razi tidak diragukan lagi akan mencabut entitas pendudukan Israel," seraya menambahkan bahwa jalan yang telah dilalui oleh syuhada Mousavi akan tetap ada, sebagaimana yang telah dilalui oleh Jenderal Qassem Soleimani setelah kesyahidannya.

AL MAYADEEN

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus