Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mengenal Askar di Arab Saudi, Apa Tugasnya Sepanjang Ibadah Haji dan Umrah?

Jika ke Mekah, Arab Saudi saat tunaikan ibadah haji dan umrah, jemaah kerap menjumpai askar. Apa tugasnya?

8 Juni 2024 | 10.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Askar merupakan bahasa Arab yang berarti tentara. Berdasarkan repository.uindatokarama.ac.id, selama menunaikan ibadah haji dan umrah, askar disebut juga sebagai pasukan keamanan Masjidil Haram dan Majisd Nabawi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara umum, askar bertugas menjaga ketertiban untuk kenyamanan ibadah para jemaah selama di Arab Saudi. Para Askar bertugas di setiap sudut Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, meliputi pelataran, pintu masuk, dan wilayah Kabah. 

Askar juga bertugas memeriksa tas dan mengatur tempat salat para jemaah. Selain bahasa Arab, para askar harus mempelajari ragam bahasa karena jemaah berasal dari berbagai negara. Bahasa asing yang didalami para askar didapatkan melalui kursus intensif dari Kantor Urusan Pintu-pintu Masjid Nabawi. Kursus tersebut juga mengajarkan ilmu menghadapi jemaah dan bertindak ketika darurat

Askar yang bertugas dibagi menjadi dua jenis sesuai jenis kelamin lantaran beberapa ibadah dilakukan terpisah. Askar perempuan mengenakan baju tradisional abaya berupa kain hitam longgar yang menutupi tubuh. Namun, beberapa askar ada yang mengangkat sedikit abaya sehingga terlihat bagian baju di baliknya. Selain itu, askar perempuan juga mengenakan niqab (cadar) sehingga hanya terlihat kedua matanya. 

Askar juga mengenakan tanda pengenal berupa kartu terbuat dari kertas warna merah muda bertuliskan nomor tertentu. Biasanya, askar yang mengenakan tanda pengenal pink merupakan askar musiman yang direkrut ketika sedang ramai, seperti musim haji. Sementara itu, askar yang mengenakan tanda pengenal hijau adalah polisi perempuan. Di sisi lain, ada juga askar yang mengenakan pengenal kuning berarti penceramah.

Askar perempuan dengan kartu pengenal berwarna merah muda akan memeriksa tas para jemaah perempuan. Jika ada kamera, notebook, handycam, atau ponsel berkamera, askar menyuruh jemaah menitipkan ke bagian penitipan barang. Jika tidak ingin dititipkan, askar mempersilakan jemaah menunaikan salat di pelataran masjid. Askar juga akan tetap berada di pelataran masjid dan melarang jemaah menuju ke pintu-pintu masuk secara diam-diam.

Sementara itu, askar laki-laki hanya melakukan pemeriksaan secara sepintas kepada para jemaah laki-laki. Askar laki-laki hanya akan memeriksa jemaah yang membawa tas terlalu besar dan menyuruhnya keluar. 

Askar juga kerap mengingatkan jemaah haji untuk tidak berkerumun lebih dari lima orang di area Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Bahkan, askar masjid tidak segan untuk membubarkan kerumunan tersebut lantaran berpotensi mengganggu pergerakan jemaah lainnya. Selain itu, pemerintah Arab Saudi juga menerapkan aturan ketat bagi jemaah yang ketahuan berkerumun lebih dari lima orang dalam jangka waktu lama.

“Kepada ketua kloter, perangkat kloter, serta para Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) agar terus memberikan edukasi kepada jemaahnya perihal ketentuan-ketentuan yang ditetapkan otoritas Pemerintah Arab Saudi,” kata Anggota Tim Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, pada 17 Mei 2024 silam.

RACHEL FARAHDIBA R  | HENDRIK YAPUTRA

Pilihan Editor: Perempuan Arab Saudi Diajak Berkarir di Bidang Militer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus