Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Mengenal Racun Saraf VX Pembunuh Kim Jong Nam

Polisi Malaysia mengatakan bahwa Kim Jong-nam, saudara tiri tertua dari diktator Korea Utara Kim Jong-un, tewas setelah disemprot racun saraf VX

16 Agustus 2018 | 13.00 WIB

Racun saraf VX [The Diplomat]
Perbesar
Racun saraf VX [The Diplomat]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Malaysia mengatakan racun saraf VX diduga kuat sebagai penyebab kematian Kim Jong Nam, saudara tiri tertua dari diktator Korea Utara Kim Jong Un, setelah wajahnya disemprot menggunakan racun saraf VX.

Siti Aisyah, warga negara Indonesia, dan Doan Thi Huong, seorang warga Vietnam, dituduh membunuh Kim Jong Nam dengan menyemprot VX, racun saraf yang dilarang oleh PBB, di bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari 2018. Namun seberapa mematikan racun saraf VX dan bagaimana cara kerjanya, berikut seperti dilansir dari The Telegraph dan inverse.com, 16 Agustus 2018.

Baca: 4 Fakta Tentang Doan, Terdakwa Pembunuh Kim Jong Nam

Petugas berdiri di depan kontainer racun saraf VX di Newport Chemical Depot di Indiana barat, AS, pada November 1997.[Chuck Robinson / Associated Press]


Apa itu Racun Syaraf VX?

Racun saraf VX adalah racun saraf mematikan dan salah satu bahan kimia paling mematikan yang pernah diciptakan oleh manusia. Racun saraf VX diklasifikasikan sebagai senjata pemusnah massal oleh PBB dan bisa berbentuk cair, gas atau krim. Seorang korban yang terpapar sedikitnya 10 miligran VX bisa meninggal dalam waktu 15 menit.


Dilansir dari inverse.com, VX adalah kependekan dari "Venomous agent X" dan dilarang sejak Konvensi Senjata Kimia PBB tahun 1997 yang melarang penggunaan senjata kimia ini. VX adalah racun yang ampuh, bertindak cepat yang melumpuhkan sistem saraf, menyebabkan kelumpuhan dan akhirnya kematian karena mati lemas. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC menyebutnya sebagai "yang paling kuat dari semua racun saraf".


Bagaimana cara kerjanya?

Bahan kimia VX menyerang sistem saraf tubuh dan menutupnya, menyebabkan kematian. Korban awalnya mungkin merasa pusing atau mual tetapi organ tubuh mulai berhenti beroperasi dan korban berhenti bernapas.

VX membunuh dengan cepat, bahkan setelah terpapar dengan jumlah yang sangat kecil. Korban yang terpapar VX bisa langsung meninggal setelah menghirup 25 hingga 30 miligram, atau bahkan hanya 10 miligram jika kontak dengan kulit.

Setelah berada di dalam tubuh, VX bekerja dengan cepat. Seperti agen syaraf lain seperti sarin, efek mematikan VX terjadi pada tingkat sel dengan bertindak pada neurotransmitter yang disebut asetilkolin.

Baca: Pengadilan Malaysia Putuskan Nasib Siti Aisyah dan Doan Hari Ini

Neuron biasanya bergantung pada asetilkolin untuk mengirim sinyal ke otot yang memerintahkan mereka untuk bergerak, dan begitu sinyal-sinyal itu dikirim, asetilkolin rusak, mengakhiri jalur komunikasi. Apa yang dilakukan VX adalah mencegah asetilkolin merosot, menghasilkan komunikasi yang meluap. Tak lama, otot-otot menjadi terlalu bersemangat dan otak tidak lagi dapat mengontrol gerakan tubuh.

Gejala langsung dari paparan racun saraf VX, yakni penglihatan kabur, sesak nafas, meneteskan air liur dan berkeringat, nafas cepat, dan detak jantung yang tidak normal atau terlalu cepat. Efeknya yang paling kentara ketika otot-otot kehilangan kendali dan dada naik-turun saat bernafas. Setelah gejalan ini tubuh menjadi lumpuh, tidak bisa bernafas, dan korban meninggal karena mati lemas.

Bagaimana Paparan Racun Syaraf?

Karena racun saraf VX juga memiliki efek yang kuat pada orang yang menghirupnya, ada beberapa spekulasi tentang bagaimana perempuan yang menyerang Kim Jong Nam berhasil menyemprotkan VX padanya tanpa terkena racun VX.

Pada Februari lalu, ilmuwan bernama Raymond Zilinskas dari Middlebury Institute of International Studies di California, mengatakan bahwa VX pasti telah diterapkan dalam dua bagian yang terpisah dan bagian yang melumpuhkan yang masuk ke tubuh Kim Jong Nam telah membentuk senyawa VX sendiri.

"Bahkan jika mereka (penyerang) memakai sarung tangan, asap akan membunuh mereka," katanya, menunjukkan bahwa mereka menggunakan "ramuan biner" sebagai gantinya. Laporan resmi, yang mencatat sisa VX pada tubuh Kim, menguatkan teori ini.

Doan Thi Huong (baju putih), di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Sepang, Malaysia, 13 Februari 2017. Menurut kesaksian, ia dan wanita lainnya diduga menyerang Kim Jong Nam dengan sejenis racun, yang membuatnya segera merasa pusing dan ingin pingsan. AP/Star TV

Baca: Siti Aisyah, Terdakwa Pembunuhan Kim Jong Nam, di Mata Teman


Sejarah Racun Syaraf VX

Racun ini pertama kali dikembangkan di Inggris pada 1950-an oleh para ilmuwan yang melakukan penelitian tentang pestisida dan tercengang oleh tingkat toksisitasnya.

Penggunaan pertama yang diketahui sebagai senjata kimia adalah selama perang Iran-Irak, ketika pasukan Saddam Hussein diduga menggunakannya terhadap sebuah kota Kurdi pada 1988.

Anggota sekte kiamat Jepang, Aum Shinrikyo, menggunakannya di pertengahan 1990-an untuk membunuh satu orang. Kelompok yang sama kemudian menggunakan gas sarin, agen saraf yang sama tetapi kurang mematikan, untuk menyerang kereta bawah tanah Tokyo pada tahun 1995. Mereka membunuh 12 orang dan melukai puluhan lainnya.


Penawar Racun Syaraf VX

Obat atropin adalah penangkal VX. Atropin pada dasarnya bekerja dengan membekukan reseptor saraf dan menghentikannya penyebaran racun.

Militer AS mengeluarkan memproduksi suntikan atropin yang dapat mereka gunakan dalam jika terkena paparan racun saraf VX. Namun, obat penawar ini harus diberikan dengan segera mungkin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus