Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Mengenang Ali Banat Pendiri Muslim Around The World, Sedekah Sampai Akhir

Ali Banat, pendiri Muslim Around the World. Ia sumbangkan seluruh hartanya untuk yayasan amal ini. Ali penderita kanker meninggal 2018 lalu.

19 April 2021 | 17.12 WIB

Ali Banat. Instagram
Perbesar
Ali Banat. Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pada usia 20 tahun, seorang lelaki asal Palestina bernama Ali Banat didiagnosa dokter mengidap kanker stadium 4. Ia kemudian mendirikan yayasan amal Muslim Around the World (MATW). Pria kelahiran 28 November 1982, merupakan pengusaha di bidang keamanan dan kelistrikan.

Wawancara Ali Banat bersama Muhammad Hoblos di Onepath Daily menjadi viral. Ia menuturkan satu pendapat yang kemudian ramai disebarkan di berbagai kanal media sosial dan Internet. Ali mengatakan, penyakit kanker yang diidapnya sebuah hadiah dari Allah SWT, sebab penyakit yang dideritanya menjadi sebuah kesempatannya untuk berubah.

“Sakit ini mengubah segalanya di hidup ini, bahkan untuk pemberian kecil, seperti bernapas dengan udara segar” katanya, di dalam video berdurasi 7 menit 43 detik tersebut.

Setelah mendapat informasi diagnosa dari dokter terkait nama penyakit yang diidapnya, dokter juga menyampaikan bahwa kesempatan hidupnya di dunia ini hanya tersisa sekitar 6 bulan, namun akhirnya Ali dapat bertahan selama 3 tahun lamanya dan kemudian meninggal pada 29 Mei 2018 silam.

Sebagai pengusahaan sukses dari Greenacre, Sydney. Ia sumbangkan semua yang dia miliki untuk tujuan amal alasannya karena ia mau meninggalkan dunia ini tanpa apa pun, katanya seperti di dalam wawancaranya bersama Onepath Daily. Ada pun nama yayasan amal yang didirikan oleh Ali Banat yakni 'Muslim Around the World', yang juga dikenal sebagai MATW pada Oktober 2015 waktu bersamaan ia mendapatkan diagnosa mengidap kanker stadium 4.

Yayasan amal ini mulanya fokus di Negara Bagian Afrika Barat bernama Togo, lalu meluas hingga ke Negara Afrika Lainnya seperti Burkina Faso, Benin, juga Ghana. Mengapa Afrika, mengutip dari matw.project.org Afrika jadi kawasan teratas di dunia yang paling menderita akibat krisis air global.

Persentase sebesar 45 persen terjadi kematian pada anak usia di bawah 5 tahun karena gizi buruk, selain itu setidaknya ada 650 orang meninggal setiap hari termasuk usia anak dikarenakan air yang terkontaminasi yang sebenarnya dapat dicegah.

Melansir dari laman resmi MATW, ada beberapa proyek amal Ali Banat yang terus berjalan tahun ini seperti kebutuhan air bersih, pendidikan, restorasi mata, pembangunan masjid dan dakwah, yatim piatu, amal untuk Lebanon, bantuan medis dan lain sebagainya.

TIKA AYU

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus