Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan bahwa kesepakatan damai dengan Iran untuk mengembalikan hubungan diplomatik menegaskan keinginan bersama “untuk memecahkan perbedaan melalui komunikasi dan dialog,” tetapi ia juga menekankan bahwa hal itu jangan diterjemahkan sebagai “memecahkan segala perbedaan antara dua negara.” Laporan ini dilansir Al Arabiya, Senin, 13 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arab Saudi dan Iran, Jumat, mengumumkan sebuah kesepakatan memulihkan hubungan diplomatik yang dimediasi China dan setuju untuk membuka kembali kedutaan besar masing-masing setelah tujuh tahun ketegangan hubungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pangeran Faisal dalam sebuah wawancara dengan koran Al Sharq Al Awsat milik pemerintah, mengatakan ia menantikan pertemuan dengan timpalan Irannya sesegera mungkin. “Kami sedang bersiap untuk memulai kembali hubungan diplomatik antara dua negara kami dalam dua bulan mendatang, dan adalah hal yang wajar jika kami berbalas kunjungan di masa datang,” katanya.
Menlu Arab Saudi menyoroti bahwa Arab Saudi dan Iran adalah negara bertetangga yang memiliki banyak kesamaan, seperti agama, budaya dan sejarah.
Mengenai perbedaan mencolok antara kedua negara, Menlu Saudi menekankan bahwa kesepakatan itu “berfungsi sebagai bukti keinginan bersama kami untuk menyelesaikan [perbedaan] melalui komunikasi dan dialog, melalui cara damai dan instrumen diplomatik.”
Dia menambahkan: “Kami di Kerajaan berharap untuk membuka babak baru dengan Iran dan untuk meningkatkan prospek kerja sama dengan cara yang berdampak positif pada penguatan keamanan dan stabilitas, dan kemajuan pembangunan dan kemakmuran, tidak hanya di kedua negara kami, tetapi di wilayah secara keseluruhan.”
Pangeran Faisal menyatakan kecemasannya tentang program nuklir Iran: “Sehubungan dengan pengembangan kemampuan nuklir Iran yang berkelanjutan, ini tidak diragukan lagi menjadi perhatian kami, dan kami mengulangi seruan kami untuk wilayah Teluk dan Timur Tengah untuk bebas dari senjata pemusnah massal. Kami menyerukan Iran untuk berkomitmen pada kewajiban nuklirnya dan meningkatkan kerja samanya dengan Badan Energi Atom Internasional. Kami akan terus bekerja dengan sekutu dan teman untuk memastikan hal ini.”
Menteri Arab Saudi berbicara tentang peran China dalam memediasi kesepakatan tersebut, mengatakan: “China memiliki hubungan positif dengan kedua belah pihak, yang berkontribusi untuk menyelaraskan pandangan-pandangan dan menyoroti kecemasan Kerajaan. Kami berharap mediasi China atas perjanjian tersebut akan berkontribusi untuk meningkatkan koeksistensi dan keamanan bersama di wilayah kami dan meningkatkan hubungan bertetangga antarnegara.”
AL ARABIYA