Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Menlu Retno Sebut Pemajuan HAM Jadi Kunci Masa Depan ASEAN

Menlu Retno menyerukan perlunya ASEAN melakukan pemajuan HAM baik di dalam kawasan maupun secara global.

24 Juli 2024 | 19.00 WIB

Menlu Retno Marsudi bersiap memimpin jalannya Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (PMC) bersama China di Jakarta, Kamis 13 Juli 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Perbesar
Menlu Retno Marsudi bersiap memimpin jalannya Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (PMC) bersama China di Jakarta, Kamis 13 Juli 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Menlu Retno) mengatakan pemajuan dan pelindungan hak asasi manusia di ASEAN menjadi kunci masa depan yang gemilang bagi blok negara-negara Asia Tenggara tersebut. Ia menyampaikan hal itu dalam pertemuan dengan perwakilan Komisi Hak-Hak Asasi Manusia Antarnegara ASEAN (AICHR) pada Rabu, 24 Juli 2024 di Vientiane, Laos.

“Masa depan ASEAN tidak akan semakin cerah jika masing-masing negara anggota tidak memiliki komitmen kuat untuk menghormati hak asasi manusia,” ujar Retno, seperti dikutip dari keterangan pers.
 
Dalam pertemuan tersebut, ia menyampaikan dua hal utama yang perlu menjadi fokus kerja ASEAN ihwal isu HAM.
 
Menurut Retno, pertama-tama, penting untuk menguatkan peran AICHR. Untuk melakukan hal itu, diperlukan komitmen politik agar ASEAN dapat melanjutkan proses peninjauan kembali AICHR. Proses tersebut mencakup pengkajian kerangka acuan AICHR agar badan tersebut tetap relevan, dan memastikan keseimbangan mandat promosi dan perlindungan AICHR.
 
AICHR sendiri merupakan badan HAM dalam kerangka ASEAN yang dibentuk oleh para menteri luar negeri negara-negara ASEAN pada 23 Oktober 2009 silam. Badan tersebut mempunyai 14 mandat, terutama seputar pemajuan dan perlindungan HAM, nasihat dan bantuan teknis, pengumpulan informasi dan keterlibatan dengan badan-badan nasional, regional, dan internasional.
 
Proses peninjauan kembali kerangka acuan AICHR masih terkendala, kata Retno, sehingga memerlukan komitmen politik dari semua pihak agar upaya pemajuan HAM di Asia Tenggara dapat dilakukan.
 
“Mandat dan fungsi AICHR harus disesuaikan agar dapat menjawab berbagai tantangan HAM di lapangan dan diperkuat elemen pelindungannya,” ujarnya.
 
Selain itu, ia menyerukan perlunya ASEAN ikut memajukan HAM secara global. Ia menyampaikan dukungan Indonesia agar ASEAN dapat menjalin dialog HAM yang lebih luas dengan mitra-mitra ASEAN.  
 
Dua isu HAM lain yang perlu menjadi perhatian AICHR dan ASEAN saat ini, seperti disampaikan Retno, adalah meningkatnya kejahatan perdagangan orang di kawasan dengan mayoritas korban perempuan, juga pelanggaran HAM yang sedang terjadi di Jalur Gaza.
 
Retno sekaligus menyampaikan bahwa Indonesia dan Laos akan menjadi tuan rumah dan memimpin bersama Pertemuan ke-6 Dialog HAM ASEAN di Jakarta pada November mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus