Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mahasiswa dari New York University Abu Dhabi (NYUAD) dilaporkan telah dideportasi dari Uni Emirat Arab karena meneriakkan kalimat ‘Free Palestina’ dalam acara wisudanya. Washington Post dalam pemberitaanya menyebut insiden itu telah menuai keprihatinan soal kebebasan berpendapat di Uni Emirat Arab yang merupakan sebuah negara absolut monarki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mahasiswa itu saat diwisuda menggunakan keffiyeh yakni selendang khas Palestina. Dia lalu meneriakkan kalimat Free Palestine saat naik ke atas panggung untuk menerima sertifikat kelulusan. Beberapa hari setelah kejadian ini, dia dideportasi dari Uni Emirat Arab mengingat kontrol yang ketat di Uni Emirat Arab yang ketat pada kebebasan berpolitik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
NYUAD selanjutnya menuai kritikan terkait caranya mengatasi isu ini. Kendati sudah mengklaim ini otoritas akademik, NYUAD mengakui para mahasiswa di kampus itu tidak kebal hukum dari aturan yang berlaku di Uni Emirat Arab.
“NYU tidak punya otoritas soal penegakan hukum terkait imigrasi atau keputusan apapun (terkait itu),” demikian keterangan kampus, sambil berkeras kalau mahasiswa yang tidak dipublikasi identitasnya itu sudah dinasehati berulang kali soal kebebasan berpolitik.
The American Association of University Professors (AAUP) juga menyuarakan kekhawatirannya dengan menuduh NYUAD gagal melindungi mahasiswa, fakultas dan stafnya dari penahanan dan interograsi pihak keamanan pemerintah. NYUAD juga dianggap tidak mencoba menghalangi deportasi staf akademik dan mahasiswanya.
AAUP lebih lanjut mengkritik dampak yang lebih luas pada kebebasan akademik dengan menyoroti mahasiswa non-negara Barat dan staf telah menjadi sasaran. Insiden ini juga menggaris bawahi isu kebebasan berekspresi di Uni Emirat Arab dan dampaknya pada insititusi-institusi pendidikan
NYUAD adalah unversitas yang menawarkan pendidikan kebebasan ala Amerika Serikat dalam bentuk seni. Lembaga pendidikan itu menghadapi tantangan yang sangat besar di Uni Emirat Arab dengan ketatnya undang-undang berpidato.
Sumber: middle east monitor
Pilihan editor: Presiden Terpilih Iran Yakin Palestina Akan Menang Lawan Israel
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini