Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Omar Maute Bertemu Minhat di Mesir, Nikah, Pimpin Teror di Marawi

Omar Maute mulai masuk radar militer Filipina sejak melakukan serangan pada pos perbatasan pemerintah di Madalum, Lanao del Su, Mindanao, pada 2013.

6 November 2017 | 15.30 WIB

Minhati Madrais Maute, istri dari Omar Maute. foto: ICPO
Perbesar
Minhati Madrais Maute, istri dari Omar Maute. foto: ICPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Manila - Polisi Filipina menangkap wanita asal Indonesia yang diketahui sebagai istri teroris yang paling diburu Filipina dan tewas beberapa waktu lalu, Omarkhayam Maute alias Omar Maute. Istri Omar, Minhati Madrais yang berasal dari Bekasi, ditangkap pada Minggu, 5 November 2017 di Mindanao, Filipina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Omar Maute berasal dari Butig, Lanao del Sur, Filipina. Masa remajanya ia habiskan untuk bekerja di Timur Tengah sebagai tenaga kerja Filipina.

Baca: Ditangkap, Istri Pemimpin Teroris Omar Maute Minta Bantuan KBRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama di Timur Tengah, Omar menyempatkan diri belajar teologi Islam di Mesir. Saat itulah ia kemudian bertemu dengan Minhat yang mengambil jurusan Syariah, sedangkan Omar mengambil Tafsir. Mereka berkenalan, kemudian menikah pada 2008, ketika masih sama-sama berstatus mahasiswa.

Setahun setelah menikah, pasangan Omar-Minhati lulus dan pulang ke Indonesia. Mereka tinggal di Pesantren Putri di Pondok Pesantren Darul Amal. Keduanya menjadi pengajar di pesantren tersebut. Sekitar dua tahun kemudian, Omar memboyong istri dan anaknya ke Marawi. Alasannya, ingin mengunjungi keluarga di sana.

Baca: Pemimpin Abu Sayyaf, Hapilon dan Milisi Maute Tewas di Marawi

Namun sejak pergi pada 2011 itu, keduanya tidak pernah kembali. Belakangan diketahui bahwa Omar telah menjadi teroris. Melalui beberapa kenalannya,  Omar kemudian bergabung dengan Kelompok Pembebasan Islam Moro atau MILF.

Omar mulai masuk radar militer Filipina sejak melakukan serangan pada pos perbatasan pemerintah di Madalum, Lanao del Su, Mindanao, pada 2013.

Omar bersama saudaranya Abdullah Maute merupakan pemimpin kelompok Maute yang berafiliasi dengan ISIS yang  dalam 3 bulan terakhir menguasai Kota Marawi. Kota Marawi berjarak sekitar  816 kilometer sebelah selatan Manila.

Baca: Hapilon Tewas, Milisi Malaysia Jadi Pimpinan ISIS Asia Tenggara

Omar juga sangat dekat dengan Jemaah Islamiyah dan dikenal sangat membenci orang non-muslim.

Omar mulai dikenal dalam dunia terorisme, setelah bersama saudaranya Abdullah Maute membentuk kelompok teror bernama 'Daulah Islamiah' sebelum akhirnya lebih dikenal dengan nama 'Maute'. Sejak saat itu, militer Filipina memasukkan kelompok itu ke dalam jaringan teroris.

Omar Maute yang sebelumnya dikabarkan tewas pada 2016, mengejutkan dunia setelah mengepung dan menyerang Kota Marawi pada Mei 2017.

Omar Maute kemudian tewas dalam operasi pengepungan oleh militer Filipina di Marawi, Senin pagi, 16 Oktober 2017. Omar Maute tewas saat berlangsung tembakan intensif pasukan militer Filipina yang bertujuan memaksa mereka keluar dari Marawi.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus