Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Paris menutup pasar burung bersejarah yang telah berdiri sejak abad ke-19 di dekat Katedral Notre Dame.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Burung kenari, parkit, dan kutilang zebra tidak akan lagi berkicau dari kandang kecil di bawah bayang-bayang katedral Notre Dame, setelah Paris memutuskan untuk menutup pasar burung yang dianggap tidak pantas untuk zaman sekarang ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pasar burung yang muncul setiap Ahad di pulau Ile de la Cite di sungai Seine, telah menjadi magnet bagi turis dan warga Paris serta anak-anak selama beberapa puluh tahun, tetapi kampanye kelompok hak asasi hewan menentangnya dan berencana untuk merenovasi situs tersebut yang kemudian mengarah pada keputusan dewan kota untuk menutupnya.
"Pasar telah menjadi pusat perdagangan burung di wilayah Paris, termasuk burung yang terancam punah," kata wakil wali kota Paris Christophe Najdovksi, dikutip dari Reuters, 26 Februari 2021.
"Alasan kedua untuk menutupnya adalah karena kondisi burung yang dijual tidak dapat diterima lagi," katanya.
Aktivis pelindung hewan Amandine Sanvisens dari Paris Animaux Zoopolis mengatakan penutupan pasar burung sudah lama tertunda.
"Hewan bukanlah barang dagangan. Mereka tidak boleh dijual seperti sepatu atau tas," kata Sanvisens.
Wali Kota Najdowski mengatakan pemkot Paris akan membantu para penjual burung beralih ke model bisnis baru dalam beberapa bulan.
Albert Badalamenti, yang telah menjual burung di pasar itu selama 38 tahun, mengakui bahwa beberapa penjual tidak menghormati aturan tetapi mengatakan terserah polisi untuk menegakkannya.
"Mereka bilang akan mendaur ulang kami, mencarikan kami pekerjaan lain. Yang saya takuti adalah bangkrut. Apa yang akan kita lakukan dengan semua hewan-hewan ini?" katanya, sambil menunjuk kandang burung di luar ruangan yang menampung ratusan burung di tempat penangkarannya di utara Paris.
Berasal dari 1808, pasar burung diharapkan tutup ketika kota menyelesaikan renovasi aula pasar bunga, dengan awning besi cor bersejarah, di tempat yang sama pada tahun 2023-2025.
Hingga saat itu, pecinta burung masih dapat membeli parkit seharga 10 euro (sekitar Rp 173 ribu) atau kenari dan burung penyanyi lainnya seharga 25 euro (Rp 432 ribu).
Pemerintah kota Paris mengatakan 13 orang memiliki izin untuk menjual burung di pasar burung itu tetapi hanya tujuh yang menggunakannya dan kebanyakan dari mereka juga menjual barang-barang lain seperti makanan hewan peliharaan dan aksesoris peliharaan lain.
REUTERS