Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus berkeliling kota Roma yang sepi pada Minggu untuk berdoa di dua tempat suci agar pandemi virus Corona berakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sementara Vatikan juga mengumumkan ibadah Paskah yang dipimpin Paus Fransiskus akan digelar tanpa publik untuk pertama kalinya, ketika kota-kota Italia dikunci karena COVID-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut laporan Reuters, 16 Maret 2020, Paus Fransiskus meninggalkan Vatikan tanpa pemberitahuan untuk berdoa di Basilika Santa Maria Maggiore dan kemudian berjalan menyusuri salah satu jalan utama Roma untuk mengunjungi gereja St. Marcello untuk berdoa di depan salib yang digunakan dalam prosesi ketika wabah menimpa Roma pada tahun 1522.
Sebuah pernyataan Vatikan mengatakan dia berdoa untuk mengakhiri pandemi ini dan juga untuk orang sakit, keluarga mereka, penyedia layanan kesehatan, pekerja apotek, dan karyawan toko makanan yang buka di tengah-tengah penguncian Italia.
"Sore ini (Minggu), tepat setelah jam 4 sore, Paus Francis meninggalkan Vatikan dan melakukan kunjungan pribadi ke Basilika St. Mary Major, untuk berdoa kepada Perawan Maria, Salus Populi Romani, di mana ikonnya disimpan dan dihormati," kata komunike Direktur Holy See Press Office, Matteo Bruni, dikutip dari Vatican News.
"Kemudian, setelah berjalan-jalan di sepanjang Via del Corso, seakan berziarah, beliau mengunjungi gereja San Marcello di Corso, di mana salib ajaib ditempatkan. Pada 1522 salib tersebut dibawa berkeliling dalam prosesi di seluruh lingkungan kota sehingga "Wabah Besar" dapat berhenti di Roma," lanjut Matteo Bruni.
Sebuah gambar yang dirilis Vatikan menunjukkan Paus Fransiskus dengan pengawalan kecil berjalan di Via del Corso yang kosong, tempat yang biasanya penuh dengan pembeli dan orang-orang yang berjalan-jalan pada hari Minggu.
Vatikan sebelumnya mengatakan bahwa Pekan Suci dan ibadah Paskah-nya bulan depan akan diadakan tanpa partisipasi publik, sebuah langkah yang diyakini belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern.
Tidak jelas bagaimana ibadah akan diminimalisir, tetapi sumber mengatakan para pejabat sedang mempelajari cara untuk menahan hadirin di lokasi dalam ruangan, termasuk Basilika Santo Petrus dan Kapel Sistina, dengan kelompok-kelompok perwakilan kecil hadir.
Paus Fransiskus berdoa di depan salib ajaib di gereja San Marcello di Corso, 15 Maret 2020.[Vatican Media/Vatican News]
Kebaktian Pekan Suci, yang dimulai pada Minggu Palma, Minggu sebelum Paskah, hari paling penting dari kalender liturgi Katolik Roma bagi 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia.
Minggu Palma, yang memperingati masuknya Yesus ke Yerusalem, biasanya berlangsung di alun-alun Santo Petrus, yang secara tradisional didekorasi dengan pohon-pohon zaitun sementara mereka yang ada di kerumunan memegang ranting pohon palem.
Acara Pekan Suci lainnya, prosesi Jalan Salib pada Jumat Agung, berlangsung di sekitar Colosseum kuno Roma.
Pada Ahad kemarin, Paus Fransiskus berdoa di depan ikon kuno Maria Salus Populi Romani di Basilika St. Mary Major, dan yang lainnya di kaki salib kayu yang melindungi Roma dari wabah besar.
Menurut Vatican News, Paus Fransiskus menghabiskan sore harinya di hari Minggu Prapaskah Ketiga untuk menggarisbawahi kedekatannya dengan mereka yang menderita akibat virus Corona dengan memohon perlindungan khusus Bunda Maria.