Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku teror berdarah di Gereja First Baptist, Sutherland Springs, Texas, diketahui dulunya tentara di Angkatan Udara Amerika Serikat yang bertugas di bagian kesiapan logistik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut juru bicara Angkatan Udara Amerika, Ann Stefanek, Devin Patrick Kelley bekerja di pangkalan Angkatan Udara Amerika di Holloman, New Mexico dari tahun 2010 hingga akhirnya dia dipecat.Anggota FBI berada dilokasi kejadian penembakan untuk melakukan olah TKP di First Baptist Church, Sutherland Springs, Texas, 5 November 2017. Akibat insiden penembakan tersebut sekitar 27 orang tewas dan 24 lainnya luka-luka. AP
Kelley menembaki umat yang sedang beribadah di Gereja First Baptist di kota kecil Sutherland Springs, Texas dengan menggunakan senjata semi otomatis Ruger AR, mengutip CNN.
Baca: Pelaku Teror di Gereja di Texas Tewas Ditembak Warga
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang warga lokal dengan menggunakan senjata model senapan (rifle) menembak Kelley saat melarikan diri meninggalkan gereja dengan mobilnya.
Polisi yang berada di lokasi tempat mobil berhenti menemukan Kelley sudah tewas di dalam mobilnya dengan luka tembakan.
Baca: Teror di Texas, 26 Orang Tewas Ditembak saat Beribadah di Gereja
"Saat ini kami belum tahu apakah dia menembak dirinya sendiri atau terkena tembakan warga setempat," kata Freeman Martin, Direktur Departemen Keamanan Publik Texas.
Sebanyak 26 orang tewas ditembak oleh mantan prajurit Angkatan Udara Amerika ini. Dan sedikitnya 20 orang terluka termasuk anak-anak dan lanjut usia.