Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mengemudikan kapal di laut terbuka mungkin terdengar mustahil bagi tuna netra, tetapi Mitsuhiro Iwamoto telah membuktikan sebaliknya dengan melintasi Samudera Pasifik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pelaut kelahiran Jepang berusia 52 tahun yang sekarang tinggal di San Diego, mencapai pelabuhan Fukushima dengan perahu layar sepanjang 12 meter pada Sabtu pagi. Perjalanan berlangsung hampir dua bulan setelah ia meninggalkan California.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari Russia Today, 20 April 2019, Iwamoto ditemani oleh temannya, seorang warga AS Doug Smith, ketika keduanya berbagi tugas mengarahkan dan menavigasi kapal.
Kedua pelaut itu tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya karena perahu "Dream Weaver" disambut di Fukushima setelah perjalanan sejauh 14.000 km.
"Saya tidak menyerah dan saya membuat mimpi menjadi kenyataan. Saya orang paling bahagia di Bumi," kata Iwamoto.
Iwamoto sempat gagal dalam upaya sebelumnya pada tahun 2013 karena perahunya menabrak ikan paus di lepas pantai Jepang.
Iwamoto mungkin memecahkan rekor karena ia tampaknya menjadi orang tuna netra pertama yang melintasi Pasifik.
Iwamoto menderita kebutaan total pada usia 16 tahun, tetapi berhasil melawan depresi dan mulai terlibat dalam pelayaran.
Situs web atlet mencantumkannya sebagai peserta dalam Kejuaraan Berlayar Penyandang Disabilitas AS 2012 dan San Diego Half Marathon 2012.
Perjalanan Iwamoto melintasi Samudera Pasifik disebut Voyage of Inspiration. Pelaut Jepang itu bermaksud untuk mengumpulkan uang bagi mereka yang menderita gangguan penglihatan atau tuna netra, serta untuk mengirim pesan bahwa segala sesuatu bisa terjadi ketika bekerja sama.